Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa perang di Ukraina akan berlangsung untuk jangka waktu yang panjang. Dia juga menyebut ketegangan nuklir telah meningkat karena perang yang dipicu pengerahan pasukan Moskow pada akhir Februari lalu.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (8/12/2022), peringatan itu disampaikan Putin saat berbicara dalam rapat Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Kremlin pada Rabu (7/12) waktu setempat. Peringatan itu dilontarkan setelah lebih dari sembilan bulan Rusia menginvasi Ukraina.
Dalam pernyataannya, Putin terkesan berhati-hati dalam menanggapi ekspektasi untuk penyelesaian awal bagi konflik Ukraina. Dia tidak memberikan pertanda niat untuk menyerah dalam pertempuran, di mana gempuran intens terus berlangsung di sepanjang garis depan pertempuran di wilayah Ukraina bagian timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu saja, itu mungkin menjadi proses yang panjang," cetus Putin dalam rapat tersebut.
Pernyataan Putin ini tergolong langka karena dia jarang berbicara soal perang yang dipicunya di Ukraina. Terlebih beberapa waktu terakhir, pasukan Moskow mengalami kemunduran dalam menghadapi serangan balik tentara Ukraina, yang diperlengkapi persenjataan Barat,
Saat meluncurkan apa yang disebut sebagai 'operasi militer khusus' di Ukraina pada 24 Februari lalu, Rusia menyebut hubungan Kiev yang semakin mendalam dengan Barat memicu ancaman keamanan. Namun Ukraina dan sekutu-sekutu Barat menyebut invasi Moskow sebagai perampasan tanah oleh imperialis.
Sementara itu, meski menyebut perang masih akan berlangsung lama, Putin juga menegaskan bahwa untuk saat ini tidak akan ada pemanggilan atau mobilisasi kedua bagi tentara-tentara Rusia di Ukraina. Para pejabat Barat menyebut pasukan Moskow telah kehilangan banyak personel dan peralatan dalam pertempuran.
"Dari 300.000 pejuang kita yang dimobilisasi, orang-orang kita, para pembela tanah air, sebanyak 150.000 orang berada di area operasi," sebut Putin, merujuk pada tentara cadangan yang direkrut antara September-Oktober lalu untuk dikerahkan ke Ukraina.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Presiden Ukraina Dinobatkan Sebagai 'Person of the Year' Versi TIME':
Putin menyebut bahwa sekitar 77.000 personel di antaranya -- dari 150.000 personel di area operasi -- berada dalam unit tempur. Sekitar 150.000 personel lainnya masih berada di pusat-pusat pelatihan.
"Dalam kondisi seperti ini, berbicara soal langkah mobilisasi tambahan tidak masuk akal," tegasnya.
Lebih lanjut, Putin kembali mengatakan dirinya tidak menyesali keputusan mengerahkan pasukan ke Ukraina, yang memicu perang paling menghancurkan di Eropa sejak Perang Dunia II. Diklaim oleh Putin bahwa Rusia telah mencapai 'hasil yang signifikan' dengan menganeksasi 'wilayah-wilayah baru'.
Dia merujuk pada empat wilayah Ukraina -- Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia -- yang dicaplok Kremlin pada September lalu. Langkah itu memicu kecaman internasional dan disebut ilegal oleh banyak negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).