Kisah Mengerikan di Meksiko soal Orang Hilang dan Mayat Berdatangan

Kisah Mengerikan di Meksiko soal Orang Hilang dan Mayat Berdatangan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 29 Nov 2022 22:13 WIB
Ilustrasi jenazah
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Kisah mengerikan terjadi di wilayah Meksiko bagian selatan yang dilanda banyak tindak kejahatan. Krisis melanda salah satu kamar mayat di wilayah tersebut.

Jenazah-jenazah tanpa nama terus berdatangan dimasukkan dalam kamar mayat tersebut. Bahkan ribuan tulang manusia teronggok karena tidak berhasil diidentifikasi.

Dilansir AFP, Selasa (29/11/2022), kamar mayat di Chilpancingo, negara bagian Guerrero, dipenuhi jasad manusia tanpa nama -- sama seperti wilayah-wilayah lainnya di Meksiko yang berjuang untuk memproses puluhan ribu jenazah tanpa nama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mayat terus berdatangan dan orang-orang terus menghilang," tutur seorang pakar antropologi forensik di Mexico City, Nuvia Maestro (36).

Bahkan tugas seorang pakar forensik di wilayah tersebut cukup memprihatinkan. Mereka harus melakukan autopsi di ruangan yang gelap, tanpa jendela dan pendingin udara.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu, minimnya peralatan yang layak semakin mempersulit pekerjaan mereka.

Lihat juga video 'Penembakan Massal di Bar Meksiko Tewaskan 12 Orang':

[Gambas:Video 20detik]



Simak halaman selanjutnya

Saat menjalankan tugasnya, Maestro menggunakan dua kompor listrik yang dibeli sendiri oleh dirinya dan koleganya. Kompor listrik tersebut digunakan untuk merebus bagian tulang iga guna menghilangkan jaringan dan melakukan tes untuk mencari tahu usia jenazah yang diautopsinya.

Maestro yang berusia 36 tahun ini menyebut terus melakukan pekerjaannya namun tidak kunjung dapat selesai memproses ribuan jenazah-jenazah yang berdatangan.

"Anda bekerja dan bekerja dan Anda tidak menyelesaikannya!" ucap Maestro.

Di kamar mayat Chilpancingo, dupa yang dibakar oleh para pegawai gagal menutup bau kematian -- atau mengusir lalat.

Catatan soal jenazah yang masuk ke kamar mayat itu masih ditulis tangan. Seorang pekerja layanan forensik setempat hanya mengangkat bahu ketika ditanya mengapa catatan itu tidak didigitalisasi untuk memfasilitasi pencarian keluarga korban hilang.

Seorang koordinator layanan forensik setempat, Alfonso Ramirez, bahwa pemeriksaan DNA saja 'bisa memakan waktu berbulan-bulan'.

Pada Oktober lalu, wakil menteri Meksiko yang bertanggung jawab atas hak asasi manusia, Alejandro Encinas, mengakui bahwa otoritas Meksiko 'tidak memiliki kemampuan institusional untuk menangani timbunan mayat tak teridentifikasi'.

Simak halaman selanjutnya

Komisi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Penghilangan Paksa memperkirakan bahwa dalam kondisi saat ini, akan dibutuhkan sedikitnya 120 tahun untuk memproses 52.000 mayat tak teridentifikasi yang dicatat oleh Gerakan untuk Orang Hilang, sebuah LSM lokal.

Kebanyakan korban diduga telah dimakamkan oleh otoritas-otoritas setempat tanpa diidentifikasi dengan layak. Pemerintah Meksiko menyalahkan banyaknya kematian pada tingginya tindak kekerasan antargeng kriminal.

Sementara para pakar menyebut krisis forensik yang terjadi di negara juga dijelaskan oleh kurangnya pendanaan, personel, laboratorium tes DNA secara cepat dan database genetik tunggal.

Diketahui, angka pembunuhan di Meksiko tercatat meningkat hingga tiga kali lipat sejak tahun 2006 lalu. Selain itu intensnya perang narkoba antara pemerintah dengan kartel-kartel narkoba semakin meningkatkan tindak kekerasan.

Angka pembunuhan melonjak menjadi 28 pembunuhan per 100.000 penduduk sepanjang tahun 2021 lalu, dari tadinya 9,6 pembunuhan per 100.000 penduduk.

Tidak hanya itu, jumlah kasus orang hilang juga tercatat meningkat tajam, dari tadinya 265 kasus pada tahun 2006 menjadi 10.366 kasus sepanjang tahun 2021. Jika dihitung sejak pencatatan resmi dilakukan sejak tahun 1964, jumlahnya telah mencapai total 108.000 kasus sejauh ini.

Halaman 2 dari 3
(dwia/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads