Kremlin atau Kantor kepresidenan Rusia menyangkal serangan terhadap jaringan listrik Ukraina ditargetkan untuk membuat warga sipil menderita. Namun Kremlin menegaskan Kiev bisa mengakhiri penderitaan rakyatnya dengan memenuhi tuntutan Moskow untuk mengakhiri konflik yang terus berlanjut.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (25/11/2022), rentetan rudal Rusia dilaporkan terus menghantam berbagai infrastruktur energi di berbagai wilayah Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Akibatnya, jutaan warga Ukraina terpaksa hidup dalam kegelapan dan kedinginan saat musim dingin tiba.
Otoritas Kiev menuturkan jutaan warga di berbagai wilayah harus menjalani kehidupan tanpa penerangan, tanpa pasokan air dan tanpa pemanas selama beberapa jam atau berhari-hari saat suhu udara di luar ruangan turun ke titik beku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan kepada wartawan bahwa serangan pasukan Rusia tidak dimaksudkan untuk memicu penderitaan rakyat Ukraina. Disebutkan Peskov bahwa operasi khusus Moskow memiliki tujuan-tujuan tertentu dan tujuan itu sedang diwujudkan.
"Tidak ada serangan-serangan terhadap target-target 'sosial' dan tidak ada sama sekali -- perhatian khusus diberikan kepada ini," tegasnya.
"Untuk target-target yang terkait secara langsung atau tidak langsung dengan potensi militer, maka itu akan terkena serangan-serangan," sebut Peskov.
Lebih lanjut, saat ditanya soal bagaimana penderitaan populasi sipil Ukraina dihadapkan dengan posisi Presiden Vladimir Putin, Peskov menyatakan bahwa kepemimpinan Kiev memiliki setiap peluang untuk mengatasi situasi yang kini terjadi di wilayahnya dengan memenuhi tuntutan Moskow.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'PBB Rapat Darurat Bahas 'Senjata' Musim Dingin Rusia untuk Ukraina':
Diketahui Putin sebelumnya mengatakan bahwa Rusia tidak ingin menghancurkan Ukraina mau pun rakyatnya.
"Pemimpin Ukraina memiliki setiap peluang untuk mengembalikan situasi ke normal, memiliki setiap peluang untuk menyelesaikan situasi sedemikian rupa dengan memenuhi persyaratan pihak Rusia dan, dengan demikian, menghentikan semua kemungkinan penderitaan penduduk sipil," cetus Peskov.
Belum ada tanggapan resmi dari Ukraina atas pernyataan Peskov ini.
Zelensky Sebut Serangan Rudal Rusia Bikin Rakyat Ukraina Menderita
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam pidatonya di hadapan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), menyerukan PBB agar menghukum Rusia atas serangan udara yang menghantam infrastruktur sipil yang membuat kota-kota Ukraina diselimuti kegelapan dan kedinginan saat musim dingin datang.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (24/11), pasukan Rusia kembali menembakkan rentetan rudal di berbagai wilayah Ukraina pada Rabu (23/11), yang menewaskan sedikitnya 10 orang. Serangan rudal itu memaksa penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), juga memutuskan pasokan listrik dan air di banyak wilayah.
"Hari ini hanya satu hari, tapi kami telah menerima 70 rudal. Itu adalah formula teror Rusia. Ini semua ditargetkan terhadap infrastruktur energi kami... Rumah sakit, sekolah-sekolah, transportasi, distrik permukiman, semuanya menderita," ungkap Zelensky dalam pidato terbaru via video link di hadapan Dewan Keamanan PBB.
Gubernur Kiev dalam pernyataannya menyebut seluruh wilayah Kiev yang menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 3 juta orang, telah kehilangan pasokan listrik dan air mengalir. Sebagian besar wilayah Ukraina lainnya tengah mengalami persoalan serupa dan beberapa wilayah menerapkan pemadaman darurat untuk menghemat energi dan melakukan perbaikan.