Perdana Menteri (PM) Malaysia yang baru dilantik, Anwar Ibrahim akan meluncurkan Kabinet yang lebih ramping yang terdiri dari para menteri dengan gaji yang dikurangi.
Menurut Anwar, usulan penurunan gaji menteri dan pengurangan ukuran kabinet sedang dibahas.
"Ukuran Kabinet pasti akan lebih kecil dan saya meminta menteri-menteri baru untuk menyetujui proposal saya untuk mengurangi gaji mereka," ujarnya seperti dilansir media Malaysia, The Star, Jumat (25/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini masih dalam proses pembahasan dan persiapan," ujarnya dalam jumpa pers pada Jumat (25/11) di hari pertamanya bekerja sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia.
Sebelumnya pada Kamis (24/11), Anwar menegaskan bahwa dia tidak akan menerima gaji sebagai perdana menteri dan prioritas utamanya adalah mengatasi meningkatnya biaya hidup.
"Saya telah mengumumkan bahwa langkah pertama untuk mendapatkan kembali kepercayaan rakyat, agar mereka tidak memandang menteri dan pemimpin, terlepas dari partai, terlepas dari keyakinan, semuanya sebagai mereka yang hanya memikirkan gaji, kepentingan, kontrak, saham," kata Anwar.
"Oleh karena itu, saya memilih untuk menolak gaji sebagai perdana menteri," tambahnya.
"Ada perkembangan positif, seperti kekuatan ringgit dan pasar saham saat ini, ini menunjukkan kepercayaan (terhadap) penyelenggaraan pemerintah," ujar Anwar.
Simak video 'Anwar Ibrahim: Setelah Puluhan Tahun Sengsara, Tuhan Beri Saya Kesempatan':
"Tapi, untuk saat ini, saya rasa prioritas harus diberikan pada biaya hidup dan kenaikan harga barang-barang yang membebani rakyat," katanya.
Anwar mengatakan bahwa pihaknya telah memerintahkan instansi-instansi pemerintah untuk segera mengambil langkah dan menggelar pertemuan paling lambat Senin (28/11).
"Saya yakin... pamong praja (tahu) tugas utama kita adalah meringankan beban rakyat," imbuhnya.
Anwar diangkat sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia pada Kamis (24/11) kemarin, setelah mengambil sumpah jabatan di hadapan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.