Anwar Ibrahim PM Malaysia, Muhyiddin Ngotot Didukung Mayoritas Parlemen

Anwar Ibrahim PM Malaysia, Muhyiddin Ngotot Didukung Mayoritas Parlemen

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 24 Nov 2022 18:48 WIB
Perikatan Nasional (The National Alliance) Chairman Muhyiddin Yassin attends a press conference at the partys headquarters in Kuala Lumpur, on November 24, 2022. (Photo by Arif Kartono / AFP)
Muhyiddin Yassin, pemimpin koalisi Perikatan Nasional, saat menggelar konferensi pers di Kuala Lumpur pada Kamis (24/11) setelah Anwar Ibrahim ditunjuk menjadi PM Malaysia (AFP/ARIF KARTONO)
Kuala Lumpur -

Muhyiddin Yassin tampaknya tidak menerima begitu saja penunjukan Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri (PM) Malaysia. Merasa dirinya juga memiliki cukup dukungan untuk menjadi PM, Muhyiddin menuntut Anwar menunjukkan bukti dukungan mayoritas parlemen untuknya.

Seperti dilansir The Star, Kamis (24/11/2022), Muhyiddin Yassin pernah menjabat PM Malaysia hanya selama 17 bulan, antara Maret 2020 hingga Agustus 2021, sebelum mengundurkan diri karena kehilangan dukungan parlemen terkait penanganan pandemi virus Corona (COVID-19).

Dia memimpin koalisi Perikatan Nasional, yang dalam pemilu 19 November berhasil meraup 73 kursi parlemen. Perolehan itu menempatkan Perikatan Nasional di posisi kedua setelah koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar, yang berhasil meraup kursi parlemen terbanyak, dengan 82 kursi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun perolehan kursi kedua koalisi itu gagal mencapai ambang batas 112 kursi, dari total 222 kursi parlemen, yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan baru. Terciptalah parlemen gantung untuk pertama kalinya di Malaysia, ketika situasi tidak ada partai yang mendapatkan suara mayoritas mutlak dalam parlemen.

Di tengah kebuntuan politik, partai-partai dan koalisi politik gagal mencapai konsensus, yang sempat membawa Malaysia ke dalam ketidakpastian selama lima hari sebelum Raja Malaysia turun tangan menggunakan wewenangnya menunjuk PM yang diatur Konstitusi Federal.

ADVERTISEMENT

Pada Kamis (24/11) siang, Raja Malaysia menunjuk Anwar menjadi PM ke-10 Malaysia. Pelantikan juga telah digelar sore harinya, dengan Anwar mengucapkan sumpah jabatannya di hadapan sang Raja Malaysia.

Dalam konferensi pers sesaat sebelum pelantikan digelar, Muhyiddin bersikeras menuntut Anwar untuk menunjukkan bukti bahwa dia mendapatkan cukup dukungan parlemen atau Dewan Rakyat, melalui apa yang disebut statutory declarations (SD).

"Demi kepercayaan rakyat, Anwar harus membuktikan bahwa dirinya mendapat dukungan mayoritas anggota Dewan Rakyat," tegas Muhyiddin dalam konferensi pers tersebut. Muhyiddin didampingi oleh ketua partai anggota koalisi Perikatan Nasional dalam konferensi pers itu.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Anwar Ibrahim: Tokoh Reformasi yang Sempat Dibui, Kini Jadi PM Malaysia':

[Gambas:Video 20detik]



Muhyiddin juga bersikeras menyatakan dirinya memiliki dukungan 115 anggota parlemen dalam bentuk SD, yang jelas melampaui ambang batas untuk bisa membentuk pemerintahan baru. Ditegaskan Muhyiddin bahwa 115 SD itu telah diserahkan kepada Istana Negara pada Senin (21/11) siang, atau sebelum batas waktu penyerahan dokumen dukungan dan nama calon PM yang pertama ditetapkan oleh Raja Malaysia.

Diketahui bahwa Raja Malaysia memperpanjang batas waktu itu hingga Selasa (22/11) siang dan kemudian memanggil Muhyiddin mau pun Mahathir ke Istana Negara pada sore harinya.

Ditambahkan Muhyiddin bahwa 115 dukungan anggota parlemen yang diterimanya, juga mencakup dukungan 10 anggota parlemen dari koalisi Barisan Nasional, yang dipimpin UMNO. Padahal laporan terpisah menyebut 10 anggota parlemen Barisan Nasional itu belakangan mencabut dukungan mereka untuk Muhyiddin.

"Saya meyakini pada saat itu, saya mendapatkan kepercayaan mayoritas dari anggota Dewan Rakyat," tegas Muhyiddin di hadapan wartawan.

Saat ditanya apakah akan mengajukan mosi tidak percaya terhadap Anwar begitu parlemen Malaysia menggelar sidang lagi nantinya, Muhyiddin menyatakan dirinya akan memberikan kesempatan kepada Anwar untuk menunjukkan bukti dukungan mayoritas parlemen terlebih dulu.

"Kita tunggu dan lihat," tandasnya.

Belum ada tanggapan resmi dari Anwar terkait tuntutan Muhyiddin ini.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads