Jumlah kasus harian virus Corona (COVID-19) di China mencetak rekor tertinggi sejak awal pandemi bergulir. Rekor terbaru ini tercatat saat negara itu tengah menghadapi kemunculan wabah baru Corona yang memicu penerapan kembali lockdown singkat, tes massal dan pembatasan perjalanan.
Seperti dilansir AFP, Kamis (24/11/2022), Biro Kesehatan Nasional China melaporkan sedikitnya 31.444 kasus Corona domestik, atau yang penularannya terjadi di dalam negeri, sepanjang Rabu (23/11) waktu setempat. Dari jumlah itu, sebanyak 27.517 kasus Corona di antaranya merupakan tanpa gejala.
Jumlah kasus harian sebesar itu tentu relatif kecil jika dibandingkan dengan total populasi China yang sejauh ini mencapai 1,4 miliar jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun di bawah kebijakan ketat nol-COVID yang diberlakukan pemerintah China, bahkan wabah kecil pun bisa memicu lockdown terhadap seluruh kota dan menempatkan orang-orang yang dianggap kontak dekat pasien Corona ke dalam karantina ketat.
Kebijakan nol-COVID yang tidak henti-hentinya diberlakukan, telah menyebabkan kelelahan dan kebencian di antara sebagian besar penduduk China saat pandemi Corona memasuki tahun ketiga.
Situasi tersebut memicu aksi protes secara sporadis dan berdampak pada produktivitas kerja di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu.
Jumlah kasus harian Corona sebesar 31.454 kasus yang tercatat pada Rabu (23/11) waktu setempat itu melampaui rekor tertinggi sebelumnya yang tercatat pada pertengahan April lalu, ketika 29.317 kasus Corona tercatat dalam sehari saat kota Shanghai ditempatkan di bawah lockdown.
Lihat juga video 'Pemerintah Izinkan Vaksin Covid-19 Booster Kedua untuk Lansia':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Awal pekan ini, rekor baru untuk kasus Corona tercetak di ibu kota Beijing saat kembali maraknya wabah COVID-19. Jumlah kasus Corona harian di Beijing tercatat naik lebih dari dua kali lipat dalam beberapa hari terakhir, yakni dari 621 kasus pada Minggu (20/11) menjadi 1.438 kasus pada Selasa (22/22) -- rekor terbaru untuk pandemi Corona di Beijing.
Pembatasan ketat pun kembali diberlakukan di ibu kota Beijing, dengan sekolah-sekolah diliburkan dan kembali ke kelas online, banyak restoran tutup sementara dan para pegawai dipaksa untuk kembali bekerja dari rumah (WFH).
Sementara akhir pekan lalu, China melaporkan kematian pertama akibat Corona dalam enam bulan terakhir, atau sejak Mei lalu. Tiga warga lanjut usia (lansia) di Beijing, yang memiliki penyakit bawaan, meninggal dunia setelah terinfeksi COVID-19.