Seorang kolonel Garda Revolusi Iran tewas dalam ledakan bom rakitan di dekat Damaskus, Suriah. Garda Revolusi Iran menyalahkan Israel, musuh abadi Teheran, atas kematian personelnya itu.
Seperti dilansir AFP, Rabu (23/11/2022), ledakan bom yang menewaskan kolonel Garda Revolusi Iran di Suriah itu terjadi pada Senin (21/11) waktu setempat. Garda Revolusi Iran mengidentifikasi kolonel yang tewas sebagai Davoud Jafari.
"Kolonel Davoud Jafari, salah satu penasihat militer Iran di Suriah dan anggota sayap dirgantara Garda (Revolusi Iran), tewas akibat bom rakitan yang ditanam di pinggir jalanan," demikian pernyataan Garda Revolusi Iran seperti dikutip kantor berita Tasnim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan lebih lanjut bahwa Jafari dibunuh oleh 'kaki tangan rezim Zionis' -- merujuk pada Israel yang terlibat dalam perang bayangan yang mencakup pembunuhan dan aksi sabotase dengan Teheran.
Iran telah sejak lama mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad dalam konflik berkelanjutan di Suriah. Assad juga didukung oleh sayap militer gerakan Syiah asal Lebanon, Hizbullah dan pasukan militer Rusia dalam konflik itu.
Disebutkan Teheran bahwa tidak ada tentaranya yang dikerahkan ke Suriah, melainkan hanya 'para penasihat' militer dari Garda Revolusi Iran atau IRGC.
Laporan kantor berita Tasnim menyebut akan ada respons untuk kematian Kolonel Garda Revolusi Iran itu. "Tidak diragukan lagi, rezim kriminal Zionis akan menerima respons yang pantas untuk kejahatan ini," sebut kantor berita Tasnim.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak juga Video: 5 Orang Tewas dalam Serangan Roket di Suriah
Belum ada tanggapan Israel atas tuduhan itu. Namun Israel dilaporkan melancarkan banyak serangan ke wilayah Suriah dalam beberapa bulan terakhir.
Salah satu serangan Israel dilaporkan menewaskan lima tentara pemerintah Suriah di Damaskus. Serangan lainnya memicu kerusakan parah pada bandara di kota Aleppo.
Pada Maret lalu, Garda Revolusi Iran mengumumkan kematian dua pejabat tingginya yang disebut terbunuh dalam serangan Israel di Suriah dan mengancam akan melancarkan pembalasan.
Israel jarang mengomentari aksi militernya di Suriah, yang merupakan negara tetangganya. Namun Tel Aviv juga mengakui telah melancarkan ratusan serangan udara dan rudal ke Suriah sejak perang sipil pecah tahun 2011 lalu, yang disebut menargetkan posisi pasukan pemerintah mau pun pasukan yang didukung Iran.