Di bawah kesepakatan penting yang dicapai pada tahun 2015, Iran setuju untuk menghentikan pabrik Fordo dan membatasi pengayaan uraniumnya menjadi 3,67 persen, cukup untuk sebagian besar penggunaan sipil. Itu merupakan bagian dari paket pembatasan kegiatan nuklir Iran yang bertujuan mencegahnya mengembangkan senjata nuklir secara diam-diam.
Sebagai imbalannya, negara-negara besar setuju untuk melonggarkan sanksi-sanksi yang telah mereka jatuhkan atas program nuklir Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kesepakatan itu mulai berantakan pada 2018 ketika presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik Washington keluar dari kesepakatan itu, dan menerapkan kembali sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran.
Tahun berikutnya, Iran mulai menjauh dari komitmennya berdasarkan kesepakatan tersebut. Iran pun membuka kembali Fordo dan mulai memperkaya uranium ke tingkat yang lebih tinggi.
(ita/ita)