Seruan LGBT Usai Penembakan Massal di AS: Berhenti Bunuh Kami!

Seruan LGBT Usai Penembakan Massal di AS: Berhenti Bunuh Kami!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 22 Nov 2022 14:08 WIB
Names of the victims are shown on a rainbow during a candlelight vigil on a corner near the site of a weekend mass shooting at a gay bar, late Monday, Nov. 21, 2022, in Colorado Springs, Colo. (AP Photo/Jack Dempsey)
Nama-nama kelima korban tewas dituliskan dalam poster bertema pelangi di lokasi penghormatan terakhir di Colorado (AP Photo/Jack Dempsey)
Colorado -

Ratusan orang berkumpul di taman Colorado Springs, Amerika Serikat (AS), untuk memberikan penghormatan terakhir terhadap lima korban tewas dalam penembakan massal di kelab malam LGBTQ pada akhir pekan.

Seperti dilansir AFP, Selasa (22/11/2022), sembari memegang lilin yang menyala, orang-orang yang berkumpul saling membagikan kenangan tentang lima korban yang tewas dalam penembakan brutal pada Sabtu (19/11) malam waktu setempat.

Secara bergantian, mereka berbicara di hadapan kerumunan, dengan beberapa orang menyampaikan harapan maupun kemarahan atas penembakan maut itu. Club Q yang menjadi lokasi penembakan merupakan tempat aman bagi komunitas LGBTQ di Colorado.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada poster dengan pesan berbunyi 'Kebencian tidak punya tempat di sini' dan beberapa orang membahas soal apa yang mereka sebut sebagai retorika penuh kebencian dari para politikus sayap kanan di AS, yang semakin meningkat beberapa pekan sebelum pemilu sela pada awal November lalu.

"Kita perlu menghentikan agenda politik terhadap komunitas LGBTQ," cetus penampil burlesque Bunny Bee saat berbicara kepada kerumunan yang berkumpul.

ADVERTISEMENT

"Orang-orang lesbian, gay, biseksual, transgender dan queer di Amerika terus menghadapi diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari mereka karena agenda-agenda politik anti-gay, anti-LGBTQ," ucapnya.

"Kita harus terus melawan kebencian, para politikus membahayakan nyawa dalam komunitas ini," imbuhnya.

Jimmy Gomez-Beisch yang juga penampil burlesque menyerukan bahwa intoleransi harus diakhiri. "Berhenti membunuh kami. Kekerasan perlu dihentikan. Kebencian perlu dihentikan. Kita harus bersatu sebagai umat manusia," ujarnya.

Dalam penembakan massal yang terjadi pada Sabtu (19/11) malam itu, kepolisian setempat menyebut ada 18 orang lainnya yang mengalami luka-luka, selain lima korban tewas.

Simak berita selengkapnya di halaman berikut.

Lihat Video: Penembakan Terjadi di Klub Gay AS, 5 Orang Tewas

[Gambas:Video 20detik]



Pelaku penembakan diidentifikasi sebagai Anderson Lee Aldrich, menurut kepolisian, berhasil dihentikan dan diamankan oleh dua sosok 'heroik' yang ada di dalam kelab malam itu. Kedua sosok heroik tersebut berkelahi dengan pelaku untuk menghentikannya melanjutkan penembakan brutal itu.

Aldrich (22) telah ditangkap otoritas berwenang dan kini ada dalam penahanan. Menurut dokumen Pengadilan El Paso County, seperti dilansir CNN, dia menghadapi lima dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan lima dakwaan kejahatan bermotivasi bias yang menyebabkan cedera tubuh terkait penembakan itu.

Motif Aldrich dalam penembakan massal itu belum diungkap secara jelas.

Presiden Joe Biden dalam pernyataannya, mengutuk keras penembakan itu. "Kita harus menghilangkan ketidakadilan yang berkontribusi pada kekerasan terhadap orang-orang LGBTQI+. Kita tidak bisa dan tidak boleh mentoleransi kebencian," tegasnya.

Penembakan di Colorado itu menjadi yang terbaru dari rentetan serangan mematikan terhadap tempat-tempat terkait LGBTQ di AS. Serangan paling mematikan terjadi tahun 2016 lalu, saat sedikitnya 49 orang tewas dalam penembakan di sebuah klub malam gay di Orlando, Florida.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads