Pesawat Pengebom AS Kembali Dikerahkan ke Semenanjung Korea

Pesawat Pengebom AS Kembali Dikerahkan ke Semenanjung Korea

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 19 Nov 2022 16:47 WIB
A U.S. Air Force B-1B Lancer bomber flies through a cloud over Andersen Air Force Base, Guam May 19, 2020. Picture taken May 19, 2020. U.S. Air Force/Senior Airman River Bruce/Handout via REUTERS.
Pesawat pengebom B-1B milik Angkatan Udara AS (dok. U.S. Air Force/Senior Airman River Bruce/Handout via REUTERS)
Seoul -

Sebuah pesawat pengebom strategis B-1B milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) kembali dikerahkan ke Semenanjung Korea. Pesawat pengebom AS itu akan berpartisipasi dalam latihan udara gabungan dengan Korea Selatan (Korsel), sehari setelah Korea Utara (Korut) meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM).

"Korea Selatan dan AS melakukan latihan udara bersama hari ini dengan pengebom strategis B-1B milik Angkatan Udara AS yang dikerahkan kembali ke Semenanjung Korea," demikian pernyataan Kepala Staf Gabungan Korsel seperti dilansir AFP, Sabtu (19/11/2022).

Disebutkan oleh Kepala Staf Gabungan Korsel bahwa sejumlah jet tempur paling canggih dalam armada Angkatan Udara AS dan Korsel, termasuk jet siluman F-35, juga berpartisipasi dalam latihan udara gabungan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengerahan pesawat pengebom B-1B ini menjadi yang kedua kalinya dalam setidaknya sebulan terakhir. Pesawat jenis yang sama milik Angkatan Udara AS berpartisipasi dalam hari terakhir latihan gabungan AS-Korsel bernama Vigilant Storm pada awal November lalu.

Vigilant Storm yang merupakan latihan tahunan itu sebelumnya dijadwalkan digelar pada 31 Oktober hingga 4 November lalu, namun diperpanjang hingga 5 November setelah Korut meluncurkan rudal-rudalnya awal bulan ini.

ADVERTISEMENT

Rezim Pyongyang diketahui sangat sensitif dengan latihan udara gabungan Korsel-AS, dengan para pakar menilai hal itu disebabkan karena Angkatan Udara negara yang terisolasi itu menjadi titik terlemah dalam jajaran militernya, kekurangan jet teknologi tinggi dan tidak memiliki pilot-pilot yang terlatih dengan baik.

Di masa lalu, Korut marah dengan pengerahan senjata strategis AS, seperti pesawat pengebom B-1B dan kelompok serbu kapal induk AS, yang pernah dikerahkan ke dekat Semenanjung Korea saat ketegangan meningkat.

Lihat juga video 'Pesawat MH17 Ditembak Sistem Peluru Kendali Buk TELAR':

[Gambas:Video 20detik]



Pesawat pengebom B-1B meskipun tidak lagi membawa senjata nuklir, namun disebut oleh Angkatan Udara AS sebagai 'tulang punggung kekuatan pengebom jarak jauh Amerika' yang bisa menyerang ke mana saja di dunia ini.

Sejak Kim Jong-Un menetapkan Korut sebagai negara nuklir yang 'tidak bisa diubah' pada September lalu, AS semakin meningkatkan kerja sama keamanan regional, yang mencakup latihan udara gabungan terbesar yang pernah digelar dengan Korsel.

Saat mengawasi peluncuran rudal ICBM pada Jumat (18/11) kemarin, Kim Jong-Un menegaskan akan melawan ancaman nuklir AS dengan lebih banyak senjata nuklir. Kim Jong-Un menyebut ancaman AS dan sekutunya yang menerapkan kebijakan bermusuhan telah mendorong Korut untuk 'secara substansial mempercepat penguatan pencegahan nuklir yang luar biasa'.

Kantor berita Korut KCNA menyebut rudal ICBAM Hwasong-17 yang diluncurkan Korut itu berhasil mengudara sejauh nyaris 1.000 kilometer selama sekitar 69 menit dan mencapai ketinggian maksimum 6.401 kilometer.

Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada sebelumnya menyebut senjata Korut itu bisa menjangkau jarak sejauh 15.000 kilometer, yang berarti cukup untuk mencapai daratan utama AS.

Halaman 3 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads