Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un menegaskan akan melawan ancaman nuklir Amerika Serikat (AS) dengan lebih banyak senjata nuklir. Penegasan itu disampaikan Kim Jong-Un saat mengawasi peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) pekan ini.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (19/11/2022), rezim Pyongyang menguji coba rudal ICBM bernama Hwasong-17 pada Jumat (18/10) kemarin, atau sehari setelah memperingatkan soal 'respons militer lebih ganas' jika Washington DC terus meningkatkan kehadiran militernya di kawasan, termasuk aset-aset nuklir.
Kim Jong-Un, yang mengawasi peluncuran rudal bersama putrinya untuk pertama kalinya, menyebut ancaman-ancaman AS dan sekutu-sekutunya yang menerapkan kebijakan bermusuhan telah mendorong Korut untuk 'secara substansial mempercepat penguatan pencegahan nuklir yang luar biasa'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kim Jong-Un dengan sungguh-sungguh menyatakan jika musuh terus memberikan ancaman ... partai dan pemerintahan kami akan secara tegas bereaksi terhadap nuklir dengan senjata nuklir dan konfrontasi total dengan konfrontasi habis-habisan," demikian seperti dilaporkan kantor berita Korut Korean Central News Agency (KCNA).
Disebutkan KCNA dalam laporannya bahwa peluncuran Hwasong-17 merupakan bagian dari 'strategi pembangunan pertahanan yang menjadi prioritas utama' yang bertujuan membangun 'penangkal nuklir paling kuat dan absolut'. KCNA menyebut Hwasong-17 sebagai 'senjata strategis terkuat di dunia'.
KCNA menyebut rudal itu berhasil mengudara sejauh nyaris 1.000 kilometer selama sekitar 69 menit dan mencapai ketinggian maksimum 6.401 kilometer.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada sebelumnya menyebut senjata Korut itu bisa menjangkau jarak sejauh 15.000 kilometer, yang berarti cukup untuk mencapai daratan utama AS.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Partai dan pemerintah kita harus dengan jelas menunjukkan keinginan terkuat mereka untuk membalas latihan perang agresi yang histeris oleh musuh," sebutnya.
"Semakin banyak imperialis AS memberikan gertakan militer ... sembari terlibat dalam 'tawaran pencegahan yang diperluas' kepada sekutu mereka dan dalam latihan perang, semakin ofensif aksi balasan militer yang akan diberikan DPRK," tegas Kim Jong-Un menggunakan nama resmi Korut.
Lebih lanjut, menurut laporan KCNA, Kim Jong-Un memerintahkan pengembangan senjata strategis yang lebih cepat, dan pelatihan yang semakin intensif untuk ICBM dan unit senjata nuklir taktis demi memastikan mereka melakukan tugas mereka dengan sempurna 'dalam situasi apa pun dan kapan pun'.
Rudal ICBM Hwasong-17 diperkirakan merupakan rudal dengan jangkauan terjauh buatan Korut. Peluncuran ICBM pada Jumat (18/11) kemarin, berdasarkan data Departemen Luar Negeri AS, menandai peluncuran ke-8 sepanjang tahun ini untuk rudal jenis tersebut.
Sejumlah analis berspekulasi bahwa rudal Hwasong-17 akan dirancang untuk mampu membawa banyak hulu ledak dan umpan untuk menembus pertahanan rudal dengan lebih baik. Uji coba terbaru dinilai menunjukkan kemampuan senjata yang berpotensi mampu membawa hulu ledak nuklir ke mana aja di daratan AS.