Pemimpin China dan Australia pada hari Selasa (15/11) mengadakan pertemuan puncak formal pertama mereka dalam waktu lebih dari lima tahun. Pertemuan ini diharapkan untuk mengakhiri permusuhan bertahun-tahun yang menghambat hubungan perdagangan dan membekukan pertemuan tingkat atas.
"Saya sangat senang kita mengadakan pertemuan hari ini," kata Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese pada awal pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (15/11/2022).
"Kita memiliki perbedaan-perbedaan," ujarnya mengakui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembicaraan tersebut hanya berlangsung selama 32 menit, tetapi menandai perubahan diplomatik yang besar.
Dalam pertemuan itu, Xi Jinping mengajak untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Xi mengatakan bahwa hubungan hangat antara kedua negara sebelumnya "layak dihargai".
"Kita harus meningkatkan, memelihara, dan mengembangkan hubungan kita, karena itu sejalan dengan kepentingan fundamental rakyat kedua negara," ujarnya.
Hubungan kedua negara telah memburuk selama beberapa tahun terakhir. Pemerintah China marah dengan kesediaan Australia untuk membuat undang-undang terhadap operasi pengaruh luar negeri, melarang Huawei dari kontrak 5G dan karena menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul pandemi virus Corona.
Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah memberlakukan sanksi hukuman terhadap produk-produk Australia, membekukan kontak tingkat menteri dan menyebabkan hubungan jatuh ke dalam krisis paling serius sejak tragedi Lapangan Tiananmen pada tahun 1989.
Produk-produk Australia mulai dari jelai dan batu bara hingga anggur, daging sapi, dan bahkan susu formula bayi semuanya dikenakan sanksi China.
Kedua negara juga bersaing untuk mendapatkan pengaruh di Pasifik Selatan, di mana China telah mengucurkan uang tunai dan berusaha untuk membangun pengaruh di negara-negara pulau kecil tapi berlokasi strategis.
PM Albanese bersikeras Australia akan mempertahankan nilai-nilainya bahkan saat dia menyambut baik kesempatan untuk berbicara dengan Xi.
"Hubungan bilateral kita adalah penting," katanya.