Terlebih lagi, KTT G20 di Bali pasti akan dibayang-bayangi dengan perang di Ukraina.
Fyodor Lukyanov, seorang pakar kebijakan luar negeri yang dekat dengan Kremlin, mengindikasikan bahwa Putin tidak siap untuk mengalah soal Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Posisinya sudah diketahui, tidak akan berubah. Posisi pihak lain juga diketahui," kata Lukyanov, editor Rusia dalam jurnal Global Affairs. "Apa gunanya pergi?" ujarnya.
Analis politik Konstantin Kalachev mengatakan penolakan Putin untuk melakukan perjalanan ke Bali mencerminkan "rasa buntu" atas Ukraina.
"Dia tidak punya apa-apa untuk dikatakan," kata Kalachev. "Dia tidak memiliki proposal tentang Ukraina yang dapat memuaskan kedua belah pihak," imbuhnya.
Meskipun memobilisasi ratusan ribu pasukan cadangan pada bulan September, angkatan bersenjata Rusia telah mengalami kemunduran demi kemunduran di Ukraina.
Sebelumnya pada bulan September lalu, tentara Rusia harus mundur dari wilayah Kharkiv. Kemudian pada hari Jumat (11/11) lalu, Rusia mengumumkan menarik sekitar 30 ribu pasukannya dari kota pelabuhan strategis Kherson di Ukraina selatan, sebuah pukulan terbaru bagi Kremlin.
(fas/lir)