Republik Gagal Menang Besar di Pemilu Sela AS, Trump Marah-marah

Republik Gagal Menang Besar di Pemilu Sela AS, Trump Marah-marah

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 10 Nov 2022 10:31 WIB
Former US President Donald Trump speaks to the media while departing a polling station after voting in the US midterm elections at Morton and Barbara Mandel Recreation Center in Palm Beach, Florida, on November 8, 2022. (Photo by Eva Marie UZCATEGUI / AFP)
Donald Trump (AFP/EVA MARIE UZCATEGUI)
Washington DC -

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan 'marah' mengetahui hasil pemilu sela 8 November yang tidak sesuai harapan. Sejumlah kandidat Partai Republik yang didukung Trump gagal mengamankan kursi DPR dan Senat.

Seperti dilansir New York Post, Kamis (10/11/2022), kemarahan Trump itu diungkapkan oleh seorang penasihat Trump, yang tidak disebut namanya, yang dikutip wartawan media terkemuka AS, CNN, Jim Acosta. Acosta menjadi koresponden Gedung Putih pada era pemerintahan Trump.

Acosta dalam cuitan Twitter-nya menyebut Trump 'marah' dan 'berteriak pada semua orang' setelah menyadari kinerja Partai Republik yang mengecewakan dalam pemilu sela. Trump diketahui mendukung lebih dari 100 kandidat Partai Republik dan ikut berkampanye langsung beberapa pekan sebelum pemilu sela digelar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Trump marah dan berteriak pada semua orang setelah hasil pemilu sela yang mengecewakan untuk GOP (Partai Republik-red) semalam, menurut seorang penasihat Trump," tulis Acosta dalam cuitannya.

"Penasihat itu mengkritik para kandidat yang dipilih sendiri oleh mantan presiden itu: 'mereka semua kandidat yang buruk'. Kandidat itu penting, kata sang penasihat," imbuh cuitan Acosta.

ADVERTISEMENT

Diketahui bahwa beberapa kandidat Partai Republik yang didukung Trump gagal memenangkan pemilihan anggota DPR dan Senat AS dalam pemilu sela kemarin.

Salah satunya Mehmet Oz, seorang dokter selebriti yang tidak pernah memegang jabatan publik sebelumnya. Oz kalah dari kandidat Partai Demokrat, John Fetterman, dalam pemilihan Senator Pennsylvania, negara bagian yang penting untuk meraup mayoritas dalam Kongres AS.

Kekalahan Oz di Pennsylvania semakin menyakitkan karena negara bagian itu sebelumnya dikuasai Partai Republik dan kini jatuh ke tangan Partai Demokrat.

Lihat juga video 'Marahnya Raja Charles ke Trump soal Foto Topless Kate Middleton':

[Gambas:Video 20detik]



Selain Oz, kandidat Partai Republik untuk Gubernur Pennsylvania, Doug Mastriano, yang didukung Trump juga mengalami kekalahan. Mastriano yang anti-aborsi dan bahkan ikut hadir dalam penyerbuan Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 lalu, kalah dari kandidat Partai Demokrat, Josh Shapiro.

Seorang reporter New York Times, Maggie Haberman, yang juga seorang penulis memperkuat cuitan Acosta dengan menyebut Trump menyalahkan istrinya, Melania, yang disebut mendukung pencalonan Oz. Menurut Habeman, Trump menyebut dukungan Melania untuk Oz 'bukan keputusan terbaiknya'.

"Perlu diingat bahwa Trump adalah seorang pria dewasa yang mendukung Oz di tengah keberatan sejumlah orang terdekatnya, dan sebaliknya lebih dari sekadar mendukung dan menyerang (kandidat awal Partai Republik) Dave McCormick dari panggung kampanye," sebut Haberman dikutip New York Post.

Sebelumnya dilaporkan bahwa proyeksi sementara menunjukkan DPR AS akan jatuh ke tangan Partai Republik, sedangkan Senat masih belum jelas akan jatuh ke tangan partai yang mana.

Selisih tipis untuk perolehan kursi DPR dan Senat itu mementahkan prediksi 'gelombang merah' atau kemenangan besar untuk Partai Republik yang sebelumnya disebut akan menyelimuti pemilu sela. Prediksi itu menyebut Partai Republik mampu merebut banyak kursi Kongres AS milik Partai Demokrat. Namun kenyataannya sejauh ini tidak demikian.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads