.webp)
Pemungutan suara dalam pemilu sela Amerika Serikat (AS) telah ditutup di lebih dari 40 negara bagian dan ibu kota Washington DC pada Selasa (8/11) malam waktu setempat. Partai Republik semakin optimistis akan mampu merebut dominasi atas House of Representatives (HOR) atau DPR dari Partai Demokrat.
Seperti dilansir BBC, Rabu (9/11/2022), penghitungan suara tengah berlangsung di beberapa negara bagian AS setelah tempat-tempat pemungutan suara ditutup. Proyeksi media terkemuka AS, CBS News, menyebut perolehan suara sementara untuk kursi DPR AS condong ke Partai Republik untuk saat ini.
Hasil proyeksi sementara CBS News untuk DPR AS menunjukkan Partai Republik memperoleh 198 kursi sedangkan Partai Demokrat meraup 180 kursi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan total 435 kursi DPR AS diperebutkan dalam pemilu sela ini, maka dibutuhkan sedikitnya 218 kursi untuk memegang suara mayoritas dalam DPR AS, yang selama dua tahun terakhir dikuasai Partai Demokrat.
Proyeksi media ternama AS lainnya, CNN menunjukkan 179 kursi didapatkan Partai Republik untuk saat ini dan 145 kursi didapatkan Partai Demokrat.
Sementara itu, hasil sementara untuk kursi Senat AS masih terlalu sulit untuk diprediksi. Proyeksi CBS News menunjukkan Partai Demokrat unggul tipis dengan perolehan 46 kursi dari Partai Republik yang meraup 45 kursi.
Sedangkan proyeksi CNN menunjukkan posisi sama kuat untuk kedua partai, yang dilaporkan meraup masing-masing 46 kursi Senat sejauh ini.
Simak juga 'Trump soal Maju Pilpres AS 2024: Sangat, Sangat, Sangat Mungkin!':
Dibutuhkan sedikitnya 51 kursi untuk bisa menguasai Senat AS. Namun diketahui bahwa hanya sepertiga dari total 100 kursi Senat AS -- sekitar 35 kursi -- yang diperebutkan dalam pemilu sela ini. Perebutan kendali atas Senat AS, menurut CBS News, akan sengit di negara-negara bagian battleground, seperti Arizona, Georgia, Nevada, Wisconsin dan Pennsylvania.
Jika nantinya Partai Republik mampu merebut dominasi atas DPR AS, bahkan Senat AS, dari Partai Demokrat, hal itu akan berdampak besar pada agenda-agenda Presiden Joe Biden di masa mendatang.
Diketahui bahwa DPR AS bisa memutuskan UU mana yang divoting, sedangkan Senat bisa memblokir atau menyetujui UU itu, juga mengonfirmasi penunjukan yang dilakukan Presiden AS dan melakukan penyelidikan terhadapnya, yang tergolong sangat langka.
