Warga Amerika Serikat mulai memberikan suara dalam pemilu sela yang digelar pada hari Selasa (8/11). Dalam pemilu sela ini, Partai Republik akan berupaya mengejar mayoritas suara di Kongres yang akan melumpuhkan agenda Presiden Joe Biden untuk dua tahun ke depan, dan membuka jalan bagi Donald Trump untuk kembali ke Gedung Putih.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (8/11/2022), tempat-tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah pantai timur mulai dibuka pada pukul 6:00 pagi waktu setempat. Dengan kendali Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat untuk diperebutkan, lebih dari 40 juta orang telah memberikan suara mereka dalam pemungutan suara pra-jajak pendapat di seluruh negeri.
Pemilu sela AS merupakan pemungutan suara untuk menentukan anggota Kongres Amerika Serikat, yang terdiri atas House of Representatives (HOR) atau DPR dan Senat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilu sela digelar setiap dua tahun dan biasanya jatuh di tengah masa jabatan penuh Presiden AS selama empat tahun. Oleh karena itu, pemilu sela disebut sebagai 'midterm election' dalam bahasa Inggris.
Kongres AS menentukan undang-undang (UU) yang berlaku secara nasional. DPR AS memutuskan UU mana yang divoting, sedangkan Senat bisa memblokir atau menyetujui UU itu, juga mengonfirmasi penunjukan yang dilakukan Presiden AS dan melakukan penyelidikan terhadapnya, yang tergolong sangat langka.
Dilansir BBC, Selasa (8/11/2022), setiap negara bagian AS memiliki dua Senator, yang akan menjabat untuk masa jabatan enam tahun. Sementara anggota DPR AS menjabat selama dua tahun dan mewakili distrik-distrik yang lebih kecil dalam negara bagian.
Untuk pemilu sela tahun ini, seluruh kursi dalam DPR AS -- total 435 kursi -- akan diperebutkan. Sedangkan hanya sepertiga dari total 100 kursi Senat yang diperebutkan dalam pemilu sela tahun ini.
Beberapa negara bagian AS juga menggelar pemilihan untuk memilih gubernur dan para pejabat lokal.
Partai Demokrat memegang suara mayoritas baik dalam DPR maupun Senat AS selama dua tahun terakhir. Posisi ini sangat membantu Biden untuk meloloskan UU atau legislasi yang diinginkannya.
Simak juga 'Trump soal Maju Pilpres AS 2024: Sangat, Sangat, Sangat Mungkin!':
Namun, dominasi Partai Demokrat atas Partai Republik itu tergolong sangat tipis, yang menjadikan pemilu sela tahun ini sebagai persaingan ketat. Jajak pendapat terbaru mengindikasikan Partai Republik bisa merebut dominasi dalam DPR, namun Partai Demokrat masih akan mendominasi Senat.
Dari 435 kursi DPR AS yang ada, sebagian besar dipegang dengan aman oleh partai masing-masing. Hanya sekitar 30 kursi yang diperkirakan menjadi perebutan sengit antara kedua partai. Area-area pinggiran di kota-kota besar di negara bagian seperti Pennsylvania, California, Ohio dan North Carolina akan menjadi kunci.
Di Senat AS, diprediksi sekitar empat kursi, dari 35 kursi Senat yang diperebutkan, yang secara realistis bisa direbut oleh partai berseberangan. Perebutan suara yang penting untuk diperhatikan ada di negara bagian Nevada, Arizona, Georgia dan Pennsylvania.
Dengan begitu banyak perebutan suara yang diperkirakan akan sangat tipis, hasil akhir pemilu sela bisa jadi baru akan diketahui secara jelas dalam beberapa hari ke depan.