Seorang warga Amerika Serikat ditembak mati di Baghdad, ibu kota Irak pada Senin (7/11) waktu setempat. Motif penembakan itu belum jelas.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (8/11/2022), korban sedang bepergian dengan mobil "ketika orang-orang tak dikenal melepaskan tembakan", kata sumber Kementerian Dalam Negeri Irak, yang berbicara dengan syarat anonim. Kedutaan AS di Baghdad tidak dapat memberikan komentar segera.
Serangan itu terjadi di Karrada, sebuah distrik komersial yang ramai di jantung ibu kota Irak. Korban disebut telah tinggal di Irak selama dua tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri (PM) Irak Mohammed Shia al-Sudani mengatakan dia akan membentuk sebuah komite yang terdiri dari kementerian dalam negeri dan berbagai badan keamanan untuk "menyelidiki seputar pembunuhan seorang warga negara Amerika di ibu kota."
Dua pejabat keamanan Irak mengkonfirmasi seorang warga AS yang bekerja untuk sebuah organisasi bantuan internasional telah tewas. Namun, dia tak menyebutkan nama korban. Kedua pejabat Irak itu mengatakan detailnya belum jelas tetapi penyelidikan sedang dilakukan.
Seorang pekerja medis di Rumah Sakit Sheikh Zayed, tempat korban dibawa, mengatakan pria AS itu sudah meninggal saat tiba.
Keamanan telah membaik secara signifikan di Irak sejak kekalahan kelompok ISIS yang diumumkan pada akhir 2017, meskipun serangan sporadis terus berlanjut, yang biasanya menargetkan pasukan keamanan Irak.
Namun, serangan bersenjata terhadap warga negara asing jarang terjadi, meskipun senjata tersebar di antara warga sipil.
Lihat juga Video: Insiden Penembakan di Philadelpia, 9 Orang Terluka
Meski pangkalan militer AS dan kepentingan AS di Irak telah sering menjadi sasaran dalam serangan-serangan sebelumnya, tapi serangan mematikan menjadi semakin jarang terjadi.
Sebelumnya pada Maret 2021, seorang kontraktor sipil AS meninggal karena serangan jantung saat berlindung dari serangan roket di pangkalan Irak, yang menampung pasukan dari koalisi pimpinan AS yang memerangi ISIS.
Pada Maret 2020, dua bulan setelah pembunuhan komandan Iran, Qasem Soleimani dalam serangan drone atau pesawat tak berawak AS di Baghdad, dua tentara Amerika dan satu tentara Inggris tewas dalam serangan serupa -- yang paling mematikan dalam beberapa tahun.