.webp)
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan Partai Demokrat untuk mempertahankan demokrasi dengan mengalahkan Partai Republik yang menaungi mantan Presiden Donald Trump dalam pemilu sela yang akan digelar Selasa (8/11) waktu setempat.
Seperti dilansir AFP, Selasa (8/11/2022), seruan itu dilontarkan Biden saat hasil polling terbaru menunjukkan Partai Republik bisa merebut dominasi dalam House of Representatives (HOR) atau DPR AS dari Partai Demokrat. Jika itu terjadi maka Partai Demokrat akan kehilangan suara mayoritas yang selama ini dipegangnya.
Ditambah dengan isyarat yang dilemparkan Trump untuk kembali maju capres tahun 2024 mendatang, maka Partai Demokrat bersiap untuk hasil yang terburuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika nantinya Partai Republik mampu merebut dominasi dalam DPR AS, maka itu akan bisa menggagalkan agenda legislatif Biden selama dua tahun terakhir masa jabatannya dan berpotensi memperlemah dukungan AS untuk Ukraina yang tengah diinvasi Rusia.
"Hidup kita akan dibentuk oleh apa yang terjadi," ucap Biden saat berbicara di hadapan kerumunan saat berkampanye di Bowie, dekat Baltimore, pada Senin (7/11) malam waktu setempat.
"Kita mengetahui dalam tulang kita bahwa demokrasi kita dalam bahaya dan kita mengetahui bahwa inilah momen Anda untuk mempertahankannya," cetusnya.
"Kekuasaan ada di tangan Anda. Jadi pilihlah, keluarkan suara," ujar Biden.
Sementara Trump yang berkampanye untuk Partai Republik di Ohio, pada Senin (7/11) malam, berupaya memanfaatkan pemilu sela untuk memperkuat statusnya sebagai pemimpin de-facto Partai Republik dan bakal calon presiden (capres) AS selanjutnya.
Simak juga Video: Trump soal Maju Pilpres AS 2024: Sangat, Sangat, Sangat Mungkin!
"Jika Anda mendukung penurunan dan kejatuhan Amerika, maka Anda harus, Anda benar-benar harus memilih untuk orang-orang kiri radikal yang gila," ucapnya.
"Jika Anda ingin menghentikan kehancuran negara kita, maka besok Anda harus memilih Partai Republik dalam dalam gelombang merah besar-besaran," cetus Trump dalam pidatonya.
Pemungutan suara secara nasional dimulai Selasa (8/11) pagi waktu setempat, dengan semua 435 kursi DPR AS dan sepertiga dari total 100 kursi Senat AS akan diperebutkan, bersama dengan banyak jabatan di level negara bagian.
Pemilu sela ini akan menentukan apakah Partai Demokrat masih akan memegang dominasi dalam Kongres AS, sebelum pilpres digelar tahun 2024 mendatang.
