Intelijen Inggris: Rusia Ancam Tembak Tentara yang Mundur dari Ukraina

Intelijen Inggris: Rusia Ancam Tembak Tentara yang Mundur dari Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 04 Nov 2022 16:01 WIB
Russian soldiers walk through the debris of the Metallurgical Combine Azovstal, in Mariupol, on the territory which is under the Government of the Donetsk Peoples Republic control, eastern Ukraine, Monday, June 13, 2022. The plant was almost completely destroyed during the siege of Mariupol. This photo was taken during a trip organized by the Russian Ministry of Defense. (AP Photo)
Ilustrasi -- Tentara Rusia yang ditugaskan dalam invasi ke Ukraina (dok. AP Photo)
Moskow -

Otoritas Rusia mengambil langkah tidak biasa di tengah menurunnya semangat dan keengganan tentaranya berperang di Ukraina. Sejumlah unit khusus dikerahkan untuk memastikan pertempuran berlanjut, termasuk salah satunya dengan mengancam menembak tentara-tentara yang menarik diri dari posisi bertahan di Ukraina.

Seperti dilansir The Guardian, Jumat (4/11/2022), informasi tersebut diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Inggris dalam laporan intelijen terbaru yang dirilis pada Jumat (4/11) waktu setempat. Laporan intelijen Inggris menyebut unit khusus yang dikerahkan Rusia itu sebagai 'pasukan penghalang' atau 'unit pemblokiran'.

"Karena moral yang rendah dan keengganan bertempur, pasukan Rusia mungkin mulai mengerahkan 'pasukan penghalang' atau 'unit pemblokiran'. Unit-unit ini mengancam untuk menembak tentara mereka sendiri yang mundur demi memaksa serangan," sebut laporan intelijen Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa unit-unit semacam itu telah dikerahkan dalam konflik-konflik sebelumnya oleh pasukan Rusia.

Menurut laporan intelijen Inggris, para jenderal militer Rusia ingin mempertahankan posisi-posisi bertahan pasukannya di Ukraina, sejak invasi dilancarkan pada akhir Februari lalu.

ADVERTISEMENT

"Baru-baru ini, para jenderal Rusia kemungkinan menginginkan para komandan mereka untuk menggunakan senjata melawan para desertir, termasuk kemungkinan mengizinkan tembak di tempat terhadap orang-orang yang mangkir dari tugas setelah peringatan diberikan," demikian laporan intelijen Inggris.

"Para jenderal juga mungkin ingin mempertahankan posisi bertahan sampai mati," imbuh laporan itu.

Simak juga 'Kapal Kargo Mulai Tinggalkan Laut Hitam Usai Rusia Kembali ke Perjanjian Pangan':

[Gambas:Video 20detik]



"Taktik menembak para desertir kemungkinan menegaskan kualitas rendah, moral rendah dan ketidakdisiplinan pasukan Rusia," sebut laporan intelijen Inggris itu.

Belum ada tanggapan resmi otoritas Rusia atas laporan intelijen Inggris ini.

Rusia Isyaratkan Mundur dari Kherson, Ukraina Khawatir Itu Jebakan!

Sebelumnya, Rusia mengisyaratkan akan menarik mundur pasukannya dari tepi barat Sungai Dnipro di Kherson, Ukraina bagian selatan, dan mengimbau warga sipil di sana untuk mengungsi. Namun otoritas Kiev mengkhawatirkan hal itu hanyalah jebakan untuk pasukan Ukraina yang bergerak maju.

Seperti dilansir Reuters, jika pasukan Moskow benar-benar mundur dari posisinya di Kherson, maka itu akan menjadi pukulan bagi perang Rusia di Ukraina.

Spekulasi yang beredar mempertanyakan apakah pasukan Rusia benar-benar akan menarik diri dari wilayah Kherson, terutama setelah foto-foto yang muncul di internet menunjukkan bendera Rusia tidak lagi berkibar di atas gedung pemerintah utama di Kherson. Ukraina menilai foto itu bisa saja bentuk disinformasi Rusia.

Juru bicara komando militer selatan Ukraina, Natalia Humeniuk, menyebut hal semacam itu bisa saja menjadi jebakan Rusia.

"Ini bisa menjadi manifestasi dari provokasi tertentu, demi menciptakan kesan bahwa permukiman ditinggalkan, bahwa aman untuk memasukinya, sementara mereka bersiap untuk pertempuran di jalanan," sebutnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads