Puluhan ribu orang menggelar aksi demo di kota-kota di Brasil pada Rabu (2/11) waktu setempat setelah kekalahan petahana Jair Bolsonaro melawan Luiz Inácio Lula da Silva dalam pemilihan presiden (pilpres). Warga yang marah, tak terima dengan kekalahan Bolsonaro tersebut, berkumpul di luar pangkalan militer di seluruh negeri untuk meminta militer turun tangan. Massa juga memblokir jalan-jalan sebagai bentuk protes mereka.
Dilansir The New York Times, Kamis (3/11/2022), menurut para pendukung Bolsonaro tersebut, aksi mereka adalah untuk menyelamatkan demokrasi Brasil dari pemilihan yang curang, dan hanya ada satu cara untuk melakukannya: Angkatan bersenjata perlu mengendalikan pemerintah.
Sehari sebelumnya, presiden sayap kanan, Jair Bolsonaro, dengan enggan menyetujui pemindahan kekuasaan setelah memilih diam selama 45 jam menyusul kekalahannya dari mantan pemimpin sayap kiri, Lula da Silva.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak begitu memahaminya, tetapi mereka harus campur tangan dan mengadakan pemilihan baru," kata Andrea Vaz (51), salah satu demonstran pendukung Bolsonaro. "Kami melihat berbagai video. Orang-orang memberikan uang, membeli suara," tambahnya. "Ada buktinya," cetusnya.
Tetapi beberapa pengunjuk rasa memiliki tuntutan yang lebih jelas dan lebih drastis, yang beredar di grup WhatsApp dan Telegram: Militer harus menguasai jalan-jalan, Kongres dan Mahkamah Agung harus dibubarkan, dan presiden Bolsonaro harus tetap berkuasa, setidaknya sampai pemilu baru dapat diselenggarakan.
Sebelumnya, Bolsonaro, dalam pidato dua menit pada hari Selasa (1/11) di mana dia tidak mengakui kekalahannya, mengatakan dia mendukung protes damai yang diilhami oleh "perasaan ketidakadilan dalam proses pemilihan."
Banyak pendukungnya melihat itu sebagai tanda persetujuan untuk aksi demo. "Apa yang dia katakan kemarin, itu memberi saya lebih banyak energi untuk datang," kata Larissa Oliveira da Silva (22), yang ikut berunjuk rasa. "Setelah komentarnya itu, saya melihat bahwa dia ada di pihak kami," imbuhnya.
Simak video 'Pidato Perdana Jair Bolsonaro Usai Hasil Pilpres Brasil Diumumkan':
Namun, para pengunjuk rasa lainnya mengatakan bahwa Bolsonaro pada hari Selasa secara efektif telah setuju untuk mentransfer kekuasaan kepada da Silva, jadi mereka beralih ke militer Brasil sebagai gantinya.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Brasil mengatakan bahwa "demonstrasi, asalkan tertib dan damai, adalah pelaksanaan kebebasan berekspresi, berpikir, dan berkumpul, sesuai dengan prinsip-prinsip konstitusional dan undang-undang saat ini."
Militer saat ini belum mempertimbangkan untuk campur tangan dalam pengalihan kekuasaan. Namun, jika aksi protes meluas, mungkin militer akan mendesak presiden untuk meminta para pendukungnya pulang, menurut seorang pejabat senior militer yang berbicara dengan syarat anonim. Menurut pejabat tersebut, militer yang membantu mengawasi pemilihan umum, tidak menemukan tanda-tanda kecurangan.