5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 01 Nov 2022 17:39 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Mikhail Klimentyev/Sputnik/Reuters)
Jakarta -

Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa rentetan serangan udara terbaru yang menargetkan infrastruktur Ukraina merupakan balasan atas serangan drone terhadap armada militer Moskow di Sevastopol, kota terbesar di Crimea.

Seperti dilansir Reuters dan kantor berita Rusia, TASS, Selasa (1/11/2022), penegasan itu disampaikan Putin dalam konferensi pers terbaru pada Senin (31/10) waktu setempat. Moskow diketahui juga membekukan partisipasi dalam program ekspor gandum Laut Hitam baru-baru ini.

Disebutkan Putin bahwa drone-drone Ukraina menggunakan koridor laut yang sama dengan kapal-kapal gandum yang transit di bawah kesepakatan yang ditengahi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (1/11/2022):

- AS Ancam Opsi Militer untuk Cegah Iran Punya Senjata Nuklir!

Amerika Serikat (AS) menegaskan akan mengupayakan segala cara untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir. Washington bahkan menyatakan opsi militer juga terbuka, jika diplomasi gagal dalam menghidupkan kembali kesepakatan nuklir tahun 2015 antara negara-negara Barat dengan Teheran.

Seperti dilansir Al Arabiya News, Selasa (1/11/2022), kesepakatan nuklir itu diketahui mengatur soal pembatasan program nuklir Iran dengan imbalan peringanan atau pencabutan sanksi ekonomi Barat terhadap Teheran. AS, di bawah mantan Presiden Donald Trump, menarik diri dari kesepakatan itu tahun 2018 lalu.

Pemerintahan AS terkini, di bawah Presiden Joe Biden, berupaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Iran itu beberapa waktu terakhir.

"Seperti yang dikatakan Presiden (Biden), jika semua cara lainnya gagal, sebagai upaya terakhir, dia akan menjaga opsi militer tetap ada, jika memang itu yang dibutuhkan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir," tegas utusan khusus AS untuk Iran, Rob Malley, dalam pernyataannya.

- Korut Tuntut AS-Korsel Setop Latihan Militer, Ancam Akan Bertindak!

Korea Utara (Korut) menuntut agar Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) menghentikan latihan militer gabungan skala besar. Otoritas Korut menyebut latihan militer itu sebagai provokasi yang bisa memicu 'tindakan lanjutan yang lebih kuat' dari Pyongyang.

"Situasi di Semenanjung Korea dan sekitarnya telah memasuki fase konfrontasi kekuatan serius demi kekuasaan karena langkah militer tanpa henti dan sembrono dari AS dan Korea Selatan," kata Kementerian Luar Negeri Korut melalui Korean Central News Agency (KCNA) dan dilansir Reuters, Selasa (1/11/2022).

AS dan Korsel memulai salah satu latihan militer gabungan terbesar di udara pada Senin (31/10) waktu setempat. Ratusan pesawat militer dari kedua negara melancarkan simulasi serangan selama 24 jam sehari dalam sepekan ke depan.

Latihan gabungan bernama Vigilant Storm itu akan digelar hingga Jumat (4/11) mendatang, dan menurut Angkatan Udara AS, akan melibatkan 240 pesawat tempur yang melancarkan sekitar 1.600 serangan mendadak.

- Tundukkan Kepala, Mendagri Korsel Minta Maaf Atas Tragedi Itaewon

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Keselamatan Korea Selatan (Korsel) Lee Sang-min Selasa meminta maaf atas tragedi kerumunan massa Halloween yang menewaskan sedikitnya 156 orang.




(ita/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork