Rusia Setop Mobilisasi, 260.000 Orang Dilatih Tapi Tak Dikirim ke Ukraina

Rusia Setop Mobilisasi, 260.000 Orang Dilatih Tapi Tak Dikirim ke Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 01 Nov 2022 17:18 WIB
Russian President Vladimir Putin talks to Deputy Commander of the Airborne Troops Anatoly Kontsevoy at a training centre of the Western Military District for mobilised reservists, in Ryazan Region, Russia October 20, 2022. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY.
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menginspeksi lokasi pelatihan militer (dok. Mikhail Klimentyev/Sputnik/Reuters)
Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan 'mobilisasi parsial' yang diperintahkannya untuk menyokong operasi militer Moskow di Ukraina telah selesai dilakukan. Ratusan ribu tentara cadangan mendapatkan pelatihan dalam program itu, namun hanya puluhan ribu yang dikerahkan dalam pertempuran di wilayah Ukraina.

Seperti dilansir CNN, Selasa (1/11/2022), penegasan itu disampaikan Putin dalam konferensi pers saat menghadiri sebuah acara di Sochi, resort Laut Hitam di Rusia, pada Selasa (1/11) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya apakah dirinya akan menandatangani dekrit untuk secara resmi mengakhiri mobilisasi militer parsial yang diumumkannya pada 21 September lalu, Putin menjawab dirinya akan berkonsultasi dengan pengacaranya soal langkah selanjutnya yang akan diambil.

"Terus terang, saya bahkan tidak memikirkannya. Saya akan membahasnya dengan para pengacara soal apakah diperlukan untuk mengumumkan lewat dekrit bahwa itu telah selesai," ucap Putin.

ADVERTISEMENT

"Tapi itu sudah selesai. Batasan telah ditetapkan," tegasnya soal mobilisasi militer parsial.

Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan pada Senin (31/10) waktu setempat juga menyebut bahwa seluruh aktivitas mobilisasi militer, termasuk pengiriman surat panggilan, telah selesai.

Dalam pernyataannya di Sochi, Putin dengan mengutip data Kementerian Pertahanan menyebut 'hanya' 41.000 tentara yang direkrut saat ini berada dalam formasi tempur Angkatan Bersenjata Rusia.

"Artinya, hampir 260.000 orang tidak berpartisipasi dalam pertempuran apa pun tapi mendapatkan pelatihan," ungkap Putin dalam pernyataannya.

Simak Video: Rudal Ukraina Hantam Wilayah Luhansk, 1 Orang Tewas

[Gambas:Video 20detik]




Program mobilisasi militer parsial yang diperintahkan Putin memicu kemarahan publik hingga eksodus massal ke luar negeri. Aksi memprotes mobilisasi militer terjadi di wilayah-wilayah etnis minoritas, dengan beberapa kantor rekrutmen militer dibakar.

Proses perekrutan dalam program mobilisasi itu juga diwarnai oleh banyak kesalahan yang memicu kritikan luas, seperti warga lanjut usia (lansia) yang juga ikut diminta mendaftar.

Sejak Putin mengumumkan mobilisasi militer, tak terhitung jumlah warga Rusia yang melarikan diri ke luar negeri. Berdasarkan data kolektif dari beberapa negara tetangga Ukraina, lebih dari 200.000 warga Rusia melarikan diri ke Georgia, Kazakhstan dan negara-negara Uni Eropa pada pekan pertama usai mobilisasi diumumkan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads