Menlu AS-China Teleponan di Tengah Ketegangan, Bahas Apa?

Menlu AS-China Teleponan di Tengah Ketegangan, Bahas Apa?

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 31 Okt 2022 14:33 WIB
US Secretary of State Antony Blinken (not pictured) meets Chinese Foreign Minister Wang Yi during a meeting in Nusa Dua, Bali, Indonesia July 9, 2022. Stefani Reynolds/Pool via REUTERS
Menlu China Wang Yi (dok. Stefani Reynolds/Pool via REUTERS)
Washington DC -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berbicara via telepon dengan Menlu China Wang Yi untuk membahas persaingan di antara kedua negara adidaya ini. Masalah perang Rusia di Ukraina juga turut dibahas dalam percakapan telepon itu.

Seperti dilansir AFP, Senin (31/10/2022), Blinken dalam pernyataan terbaru via Twitter menyatakan dirinya dan Wang membahas soal perlunya 'mengelola persaingan antara kedua negara secara bertanggung jawab'.

Departemen Luar Negeri AS, dalam pernyataannya, mengungkapkan kedua Menlu juga membahas soal perlunya Beijing dan Washington DC menjaga saluran komunikasi tetap terbuka. Disebutkan juga bahwa Blinken dan Wang juga membahas soal perang di Ukraina dalam percakapan telepon pada Minggu (30/10) itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Blinken membahas soal perang Rusia melawan Ukraina dan ancaman-ancaman yang diberikan negara itu terhadap keamanan global dan stabilitas ekonomi," tutur juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam pernyataan terpisah.

China diketahui secara gigih menghindari untuk mengkritik Rusia terkait invasinya ke Ukraina dan malah menyalahkan AS juga aliansi militer NATO atas perang itu.

ADVERTISEMENT

Percakapan telepon antara Blinken dan Wang terjadi saat hubungan kedua negara adidaya itu tengah merosot tajam terkait Taiwan dan rentetan isu lainnya.

Percakapan ini menjadi yang pertama antara kedua Menlu sejak Blinken memperingatkan bahwa China mempercepat rencananya untuk merebut kembali Taiwan.

Dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri China disebutkan bahwa Wang membahas soal rentetan sanksi terbaru dari AS, yang bertujuan membatasi akses terhadap semikonduktor kelas atas dengan penggunaan militer. Wang juga disebut menyerukan 'upaya-upaya diplomatik' di Ukraina.

"Pihak AS seharusnya menghentikan upaya-upayanya untuk membatasi dan menekan China, dan tidak menciptakan hambatan baru bagi hubungan antara kedua negara," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri China.

"Wang Yi menekankan bahwa membawa kembali hubungan China-AS ke jalur pembangunan yang stabil, tidak hanya menjadi kepentingan bersama antara China dan AS, tapi juga harapan umum masyarakat internasional," cetus pernyataan itu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads