AS Mengancam: Serangan Nuklir Korut Berarti Akhir Rezim Kim Jong Un!

AS Mengancam: Serangan Nuklir Korut Berarti Akhir Rezim Kim Jong Un!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 28 Okt 2022 15:17 WIB
North Koreas leader Kim Jong Un poses for a photo with  Korean Peoples Army medics during a meeting to recognise their contributions in fighting the coronavirus disease (COVID-19) pandemic in Pyongyang, North Korea, August 18, 2022 in this photo released by North Koreas Korean Central News Agency (KCNA). KCNA via REUTERS    ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. REUTERS IS UNABLE TO INDEPENDENTLY VERIFY THIS IMAGE. NO THIRD PARTY SALES. SOUTH KOREA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN SOUTH KOREA.     TPX IMAGES OF THE DAY
Pemimpin Korut Kim Jong Un (Foto: REUTERS/KCNA)
Jakarta -

Amerika Serikat mengingatkan bahwa serangan nuklir oleh Korea Utara terhadap kepentingan AS akan mengakibatkan "berakhirnya" rezim Kim Jong Un. Ancaman itu disampaikan dalam sebuah dokumen strategi Departemen Pertahanan AS atau Pentagon yang dirilis pada Kamis (27/10) waktu setempat.

"Tidak ada skenario di mana rezim Kim dapat menggunakan senjata nuklir dan terus bertahan," demikian bunyi Laporan Strategi Pertahanan Nasional yang dirilis Pentagon, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (28/10/2022).

Pentagon mengatakan akan terus mencegah serangan Korea Utara melalui "postur ke depan," termasuk pencegahan nuklir, pertahanan udara dan rudal terintegrasi, dan koordinasi yang erat dan interoperabilitas dengan Korea Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, dalam kunjungan ke Jepang pada hari Selasa (25/10), Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman menegaskan bahwa Amerika Serikat akan sepenuhnya menggunakan kemampuan militernya, "termasuk nuklir," untuk membela sekutunya Korea Selatan dan Jepang.

Bulan lalu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan memperingatkan Korea Utara bahwa menggunakan senjata nuklirnya akan menempatkannya pada "jalur penghancuran diri."

ADVERTISEMENT

Ada kekhawatiran bahwa Korea Utara dalam beberapa minggu mendatang akan melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.

Pada hari Selasa (25/10), Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan Korea Utara siap untuk kembali melakukan uji coba nuklir, yang akan menjadi uji coba nuklir yang ketujuh.

"Tampaknya mereka telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir ketujuh," katanya kepada parlemen Korsel.

Amerika Serikat bersama Jepang dan Korea Selatan telah melontarkan peringatan terbaru untuk Korea Utara. Ketiga negara itu menegaskan bahwa uji coba nuklir terbaru Korut akan menjamin adanya 'respons keras yang belum pernah ada sebelumnya'.

Seperti dilansir AFP, peringatan itu disampaikan setelah para Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) dari ketiga negara yang bersekutu itu menggelar pembicaraan di Tokyo. Ditegaskan ketiga Wakil Menlu bahwa negara mereka akan meningkatkan pencegahan di kawasan tersebut.

"Kami sepakat untuk semakin memperkuat kerja sama ... agar Korea Utara bisa segera menghentikan aktivitas-aktivitas ilegalnya dan kembali pada perundingan denuklirisasi," tegas Wakil Menlu Korsel Co Hyun-Dong dalam pernyataannya.

Simak juga video 'Antisipasi Serangan Musuh, Militer Rusia Latihan Nuklir!':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 3 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads