AS Yakin Rusia Beri Saran ke Iran Soal Cara 'Menindas' Demonstran

AS Yakin Rusia Beri Saran ke Iran Soal Cara 'Menindas' Demonstran

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 27 Okt 2022 17:50 WIB
In this Tuesday, Sept. 20, 2022, photo taken by an individual not employed by the Associated Press and obtained by the AP outside Iran, protesters throw stones at anti-riot police during a protest over the death of a young woman who had been detained for violating the countrys conservative dress code, in downtown Tehran, Iran. Iran faced international criticism on Tuesday over the death of a woman held by its morality police, which ignited three days of protests, including clashes with security forces in the capital and other unrest that claimed at least three lives. (AP Photo)
Ilustrasi -- Unjuk rasa memprotes kematian Mahsa Amini yang berlangsung di Iran (dok. AP Photo)
Washington DC -

Amerika Serikat (AS) meyakini Rusia mungkin saja memberikan saran kepada Iran soal cara melakukan penindakan keras terhadap unjuk rasa besar-besaran yang marak di berbagai wilayah Iran, menyusul kematian Mahsa Amini usai ditangkap polisi moral.

Seperti dilansir AFP, Kamis (27/10/2022), Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyatakan AS 'mengkhawatirkan jika Moskow mungkin menasihati Iran soal praktik-praktik terbaik untuk mengatasi aksi protes, memanfaatkan... pengalaman yang luas dalam menindas' musuh-musuhnya.

Secara terpisah, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, enggan menjawab secara jelas soal apakah Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia telah memerintahkan langkah semacam itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka (Rusia-red) mungkin mempertimbangkan semacam dukungan untuk menindak keras para demonstran Iran," sebut Kirby.

"Kami melihat tanda-tanda bahwa mereka mungkin mempertimbangkan kemampuan untuk melatih," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Sayangnya, Rusia memiliki pengalaman itu," imbuh Kirby.

Kirby juga menegaskan kembali soal tuduhan para personel Iran ada di wilayah Ukraina yang diduduki Moskow untuk membantu pasukan Rusia menggunakan drone-drone mematikan -- buatan dan pasokan Teheran -- dalam serangan-serangannya ke Ukraina yang sebagian besar menargetkan infrastruktur sipil.

"Mereka sekarang ada di lapangan di Crimea untuk membantu upaya tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, otoritas kehakiman Iran menyatakan telah menjeratkan berbagai dakwaan terhadap lebih dari 1.000 orang terkait unjuk rasa besar-besaran memprotes kematian Mahsa Amini.

Diketahui bahwa unjuk rasa, yang diwarnai tindak kekerasan dan kerusuhan, marak di berbagai wilayah Iran sejak kematian Amini pada 16 September lalu, atau tiga hari setelah dia ditangkap polisi moral karena melanggar aturan berpakaian yang ketat terkait pemakaian hijab di negara tersebut.

Situs berita online Mizan Online yang dikelola Kementerian Kehakiman Iran melaporkan bahwa sekitar 300 orang didakwa terkait unjuk rasa di Provinsi Zanjan, Provinsi Azerbaijan Barat dan Provinsi Semnan. Sekitar 201 orang lainnya, yang disebut 'perusuh', didakwa terkait aksi protes di Provinsi Alborz dekat Teheran.

Dakwaan-dakwaan itu menambah sekitar 630 dakwaan lainnya yang telah dijeratkan terlebih dulu terhadap para demonstran di Teheran, Kurdistan, Khuzestan, Qazvin dan Isfahan.

Secara keseluruhan, total lebih dari 1.000 orang di Iran telah dijerat berbagai dakwaan terkait aksi memprotes kematian Amini. Empat orang di antaranya dijerat dakwaan yang memiliki ancaman hukuman mati.

Para demonstran lainnya dijerat berbagai dakwaan, seperti 'bertindak melawan keamanan negara', 'melakukan propaganda melawan rezim' dan 'menyerang pasukan keamanan'.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads