Otoritas kehakiman Iran menyatakan telah menjeratkan berbagai dakwaan terhadap lebih dari 1.000 orang terkait unjuk rasa besar-besaran memprotes kematian Mahsa Amini. Sekitar 300 orang di antaranya didakwa terkait aksi protes yang berlangsung di wilayah Zanjan, Azerbaijan Barat dan Semnan.
Seperti dilansir AFP, Kamis (27/10/2022), unjuk rasa marak di berbagai wilayah Iran sejak kematian Amini pada 16 September lalu, atau tiga hari setelah dia ditangkap polisi moral karena melanggar aturan berpakaian yang ketat terkait pemakaian hijab di negara tersebut.
Puluhan orang, kebanyakan demonstran meskipun ada juga personel keamanan, tewas dalam kerusuhan yang pecah saat unjuk rasa terjadi. Ratusan orang lainnya, termasuk kaum wanita, ditangkap terkait aksi protes di berbagai wilayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situs berita online Mizan Online yang dikelola Kementerian Kehakiman Iran melaporkan pada Rabu (26/10) waktu setempat bahwa dakwaan-dakwaan telah dijeratkan terhadap lebih dari 300 orang terkait unjuk rasa di wilayah Provinsi Zanjan, Provinsi Azerbaijan Barat dan Provinsi Semnan.
Pada Senin (24/10) waktu setempat, otoritas kehakiman Iran mengumumkan dakwaan-dakwaan telah dijeratkan terhadap 201 orang, yang disebut sebagai 'perusuh', terkait aksi protes di Provinsi Alborz dekat Teheran.
Dakwaan-dakwaan itu menambah sekitar 630 dakwaan lainnya yang telah dijeratkan terlebih dulu terhadap para demonstran di Teheran, Kurdistan, Khuzestan, Qazvin dan Isfahan.
Dengan demikian, secara keseluruhan total lebih dari 1.000 orang di Iran telah dijerat berbagai dakwaan terkait aksi memprotes kematian Amini, yang masih berlanjut hingga kini. Empat orang di antaranya dijerat dakwaan yang memiliki ancaman hukuman mati.