Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan pemerintahannya untuk 'mempercepat' pengambilan keputusan terkait operasi militer di wilayah Ukraina yang memasuki bulan ke-9. Putin juga mendesak agar produksi peralatan militer Rusia semakin dipercepat.
Seperti dilansir CNN, Rabu (26/10/2022), seruan itu disampaikan Putin saat menghadiri rapat pertama Dewan Koordinasi yang baru dibentuk oleh dirinya pada 20 Oktober lalu. Dewan Koordinasi dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Mikhail Mishustin untuk memenuhi kebutuhan operasi militer di Ukraina.
"Sekarang, kita juga dihadapkan pada kebutuhan mempercepat penyelesaian masalah-masalah terkait pelaksanaan operasi militer khusus dan berkaitan dengan perjuangan melawan pembatasan dalam spektrum ekonomi yang kita temui," ucap Putin dalam rapat tersebut pada Selasa (25/10) waktu setempat.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (26/10/2022):
- AS-Jepang-Korsel Ancam Respons Keras Jika Korut Uji Coba Nuklir!
Amerika Serikat (AS) bersama Jepang dan Korea Selatan (Korsel) melontarkan peringatan terbaru untuk Korea Utara (Korut). Ketiga negara itu menegaskan bahwa uji coba nuklir terbaru Korut akan menjamin adanya 'respons keras yang belum pernah ada sebelumnya'.
Seperti dilansir AFP, Rabu (26/10/2022), peringatan itu disampaikan setelah para Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) dari ketiga negara yang bersekutu itu menggelar pembicaraan di Tokyo. Ditegaskan ketiga Wakil Menlu bahwa negara mereka akan meningkatkan pencegahan di kawasan tersebut.
"Kami sepakat untuk semakin memperkuat kerja sama ... agar Korea Utara bisa segera menghentikan aktivitas-aktivitas ilegalnya dan kembali pada perundingan denuklirisasi," tegas Wakil Menlu Korsel Co Hyun-Dong dalam pernyataannya.
"Ketiga negara menyepakati soal perlunya respons kuat yang belum pernah ada sebelumnya jika Korea Utara melakukan uji coba nuklir ketujuhnya," ucapnya.
- Teleponan, Biden-Sunak Kompak Dukung Ukraina dan Lawan China
Perdana Menteri (PM) baru Inggris Rishi Sunak berbicara untuk pertama kalinya via telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (25/10) waktu setempat. Dalam percakapan telepon itu, keduanya sepakat bekerja bersama mendukung Ukraina dan melawan China.
Seperti dilansir AFP, Rabu (26/10/2022), percakapan telepon antara Sunak dan Biden itu dilakukan beberapa jam setelah Sunak resmi menjabat PM Inggris yang ketiga sepanjang tahun ini. Sunak menggantikan Liz Truss yang mengundurkan diri setelah menjabat kurang dari dua bulan.
Disebutkan Gedung Putih dalam pernyataan soal percakapan telepon itu bahwa kedua pemimpin juga menegaskan kembali 'hubungan khusus' yang terjalin antara AS dan Inggris, serta bertekad memajukan keamanan dan kemakmuran global.
"Para pemimpin menyepakati pentingnya bekerja sama untuk mendukung Ukraina dan meminta pertanggungjawaban Rusia atas agresinya," demikian disampaikan dalam pernyataan Gedung Putih, merujuk pada invasi Moskow ke Ukraina.
- Menteri Ini Dipecat Gegara Izinkan Mayat Pemberontak Dibawa ke Penjara
Presiden Paraguay Mario Abdo Benitez memecat Menteri Kehakiman dan seorang direktur penjara wanita karena mengizinkan jenazah pemimpin kelompok gerilya setempat dibawa masuk ke dalam penjara, tempat saudara perempuannya menjalani masa hukuman.
Simak juga 'Harapan Masyarakat Inggris untuk Perdana Menteri Baru Rishi Sunak':
(ita/ita)