Rusia akhirnya memberitahu Amerika Serikat (AS) soal rencananya menggelar latihan militer tahunan dengan melibatkan kekuatan nuklir, saat perang di Ukraina berlanjut. Washington DC menyebut langkah Moskow itu menurunkan risiko salah perhitungan saat maraknya retorika nuklir Rusia.
Seperti dilansir Reuters dan CNN, Rabu (26/10/2022), pekan lalu, AS memperkirakan Rusia akan menggelar latihan nuklir, namun Moskow belum menyampaikan pemberitahuan resminya. Latihan militer Rusia dengan melibatkan kekuatan nuklir strategis ini digelar saat negara itu terus menginvasi Ukraina, negara tetangganya.
AS mengharapkan Rusia akan melakukan uji peluncuran rudal-rudal dalam latihan militer bernama GROM itu. Ditekankan oleh AS bahwa di masa lalu, Moskow menembakkan rudal-rudal balistik antarbenua (ICBM). Latihan GROM sebelumnya diketahui melibatkan peluncuran lima rudal dan pengerahan aset-aset strategis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bawah Perjanjian START Baru, sebut para pejabat AS, Rusia diwajibkan memberikan pemberitahuan lebih awal sebelum meluncurkan rudal semacam itu. Perjanjian START Baru merupakan perjanjian pengurangan senjata nuklir antara AS dan Rusia.
"Rusia mematuhi kewajiban pengendalian senjata dan komitmen transparansi dengan menyampaikan pemberitahuan ini," ucap juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder dalam pernyataannya.
Pentagon juga menekankan bahwa latihan GROM ini merupakan latihan tahunan Rusia, dan AS akan mengawasinya.
"AS telah diberitahu, dan seperti yang telah kami soroti sebelumnya, ini merupakan latihan rutin tahunan oleh Rusia," ucap Ryder yang juga juru bicara Angkatan Udara AS ini.
Simak juga 'Militer Ukraina Beri Tembakan Pendahuluan ke Posisi Rusia di Kharkiv':