Otoritas Ukraina mengklaim serangan sejumlah drone 'kamikaze' dari militer Rusia mengguncang ibu kota Kiev pada Senin (17/10) pagi waktu setempat. Tiga suara ledakan dilaporkan terdengar di wilayah Kiev.
Seperti dilansir CNN, Senin (17/10/2022), kepala staf kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, dalam pernyataannya menyebut serangan drone itu sebagai bentuk keputusasaan Rusia.
"Rusia berpikir itu akan membantu mereka, tapi tindakan-tindakan ini menunjukkan keputusasaan," ujar Yermak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun mengulang kembali seruan agar sekutu-sekutu Barat mengirimkan pasokan sistem pertahanan rudal yang lebih canggih kepada Ukraina.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (17/10/2022):
- Presiden Iran Tuduh Biden Hasut Kekacauan di Negaranya
Presiden Iran Ebrahim Raisi menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah 'menghasut kekacauan' dalam unjuk rasa yang marak menyusul kematian seorang wanita muda bernama Mahsa Amini usai ditahan polisi moral. Tuduhan itu dilontarkan Raisi setelah Biden menyampaikan dukungan terhadap unjuk rasa di Iran.
"Pernyataan Presiden Amerika, yang menghasut kekacauan, teror dan kehancuran negara lainnya, menjadi pengingat kata-kata abadi pendiri Republik Islam ini, yang menyebut Amerika sebagai Setan Besar," ucap Raisi merujuk pada komentar mendiang Ayatollah Ruhollah Khomenei, seperti dilansir AFP, Senin (17/10/2022).
"Plot musuh harus dilawan dengan langkah-langkah efektif untuk menuntaskan masalah-masalah rakyat," cetus Raisi dalam pernyataannya pada Minggu (16/10).
Iran dilanda rentetan unjuk rasa di berbagai wilayahnya sejak Amini (22) diumumkan meninggal dunia pada 16 September lalu, atau tiga hari setelah dia ditangkap polisi moral di Teheran atas dugaan melanggar aturan berpakaian yang ketat bagi wanita di negara tersebut.
- Biden Pertanyakan Keamanan Program Nuklirnya, Pakistan Terkejut!
Kementerian Luar Negeri Pakistan memanggil Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) di Islamabad setelah Presiden Joe Biden mempertanyakan keamanan program nuklir negara tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Senin (17/10/2022), pernyataan yang dipermasalahkan itu disampaikan dalam pidato pada Kamis (13/10) pekan lalu, ketika Biden menyebut Pakistan 'mungkin jadi salah satu negara paling berbahaya di dunia' karena memiliki 'senjata nuklir tanpa kohesi apapun'.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Bilawal Bhutto-Zardari menyatakan dirinya terkejut dengan pernyataan Biden tersebut.
"Sejauh menyangkut pertanyaan soal keselamatan dan keamanan aset nuklir Pakistan yang menjadi kekhawatiran, kami memenuhi semuanya -- setiap dan masing-masing -- standar internasional sesuai dengan IAEA," tegas Bhutto-Zardari dalam konferensi pers pada Sabtu (15/10) waktu setempat, merujuk pada Badan Energi Atom Internasional.
- Rusia Selidiki Penembakan di Pangkalan Militer Tewaskan 11 Tentara
Otoritas Rusia meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap insiden penembakan yang menewaskan sedikitnya 11 tentara di pangkalan militer yang terletak di dekat perbatasan Ukraina pada akhir pekan. Penembakan mematikan itu disebut terjadi di area pelatihan untuk tentara Rusia yang bertempur di Ukraina.
Simak juga 'Drone Kamikaze Rusia Kembali Hantam Kiev':