"Ukraina memiliki momentum dan terus mencapai keuntungan signifikan, sedangkan Rusia semakin mengerahkan serangan yang mengerikan dan membabi-buta terhadap warga sipil dan infrastruktur penting," imbuhnya.
Stoltenberg pun memperingatkan akan ada respons yang 'bersatu dan bertekad kuat' jika Moskow terus melanjutkan serangan terhadap infrastruktur penting.
Dalam pernyataannya, Stoltenberg juga menyebut sementara NATO tidak melihat perubahan dalam posisi nuklir Rusia, aliansi pertahanan itu tetap waspada dan tetap melanjutkan latihan kesiapsiagaan nuklir yang dijadwalkan pekan depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang adalah saat yang tepat untuk bersikap tegas dan memperjelas bahwa NATO ada di sana untuk melindungi dan membela semua sekutu ... Itu akan mengirimkan pesan yang sangat salah jika kami tiba-tiba membatalkan latihan rutin yang direncanakan sejak lama karena perang di Ukraina," ucapnya.
Dia merujuk pada latihan tahunan 'Steadfast Noon' di mana Angkatan Udara negara-negara NATO akan mempraktikkan penggunaan bom nuklir Amerika Serikat (AS) yang dikerahkan di kawasan Eropa, yang disertai pelatihan terbang tanpa penggunaan senjata sungguhan.
"Itu adalah latihan untuk memastikan bahwa penangkal nuklir kami tetap aman, terjamin dan efektif," tegas Stoltenberg.
Dijelaskan NATO bahwa kekuatan militer NATO adalah cara terbaik untuk mencegah eskalasi ketegangan apapun dengan Rusia, yang beberapa waktu terakhir melontarkan ancaman-ancaman terselubung soal penggunaan senjata nuklir di Ukraina.
(nvc/idh)