Siaran televisi pemerintah Iran diretas oleh para peretas atau hacker yang mendukung gelombang unjuk rasa yang dipimpin wanita-wanita negara itu. Selama diretas, televisi pemerintah Iran itu menampilkan foto pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dibidik senjata api dan dilalap api.
Seperti dilansir AFP, Senin (10/10/2022), tayangan yang ditampilkan para peretas itu beredar luas secara online pada Minggu (9/10) waktu setempat. Pesan-pesan antipemerintah juga ditampilkan dalam tayangan televisi pemerintah Iran selama peretasan terjadi.
"Darah para pemuda kita ada di tangan Anda," demikian bunyi pesan yang muncul dalam tayangan televisi pemerintah Iran yang diretas pada Sabtu (8/10) malam, saat unjuk rasa memprotes kematian Mahsa Amini, wanita muda berusia 22 tahun yang tewas usai ditahan polisi moral, berlanjut di Teheran dan kota-kota lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasukan kepolisian menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa di puluhan lokasi di Teheran," demikian dilaporkan kantor berita IRNA, sembari menambahkan bahwa para demonstran 'meneriakkan slogan dan membakar dan merusak properti publik, termasuk sebuah pos polisi'.
Pesan-pesan antirezim Iran lainnya dituliskan oleh para aktivis setempat dengan cat semprot pada sejumlah papan reklame di Teheran. Beberapa pesan itu berbunyi 'Matilah Khamenei' dan 'Polisi adalah pembunuh rakyat'.
Kemarahan berkobar sejak kematian Amini pada 16 September lalu, tiga hari setelah dia ditangkap polisi moral di Teheran atas tuduhan melanggar aturan ketat dalam berpakaian yang berlaku di negara tersebut.
"Bergabunglah dengan kami dan bangkit," demikian bunyi pesan yang muncul dalam tayangan televisi Iran yang diklaim diretas oleh Edalat-e Ali.