TV Pemerintah Iran Diretas, Muncul Gambar Khamenei Dibidik Senjata

TV Pemerintah Iran Diretas, Muncul Gambar Khamenei Dibidik Senjata

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 10 Okt 2022 13:14 WIB
FILE PHOTO: Irans Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei speaks in Tehran June 12, 2009. REUTERS/Caren Firouz//File Photo
Ayatollah Ali Khamenei (REUTERS/Caren Firouz//File Photo)
Teheran -

Siaran televisi pemerintah Iran diretas oleh para peretas atau hacker yang mendukung gelombang unjuk rasa yang dipimpin wanita-wanita negara itu. Selama diretas, televisi pemerintah Iran itu menampilkan foto pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dibidik senjata api dan dilalap api.

Seperti dilansir AFP, Senin (10/10/2022), tayangan yang ditampilkan para peretas itu beredar luas secara online pada Minggu (9/10) waktu setempat. Pesan-pesan antipemerintah juga ditampilkan dalam tayangan televisi pemerintah Iran selama peretasan terjadi.

"Darah para pemuda kita ada di tangan Anda," demikian bunyi pesan yang muncul dalam tayangan televisi pemerintah Iran yang diretas pada Sabtu (8/10) malam, saat unjuk rasa memprotes kematian Mahsa Amini, wanita muda berusia 22 tahun yang tewas usai ditahan polisi moral, berlanjut di Teheran dan kota-kota lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasukan kepolisian menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa di puluhan lokasi di Teheran," demikian dilaporkan kantor berita IRNA, sembari menambahkan bahwa para demonstran 'meneriakkan slogan dan membakar dan merusak properti publik, termasuk sebuah pos polisi'.

Pesan-pesan antirezim Iran lainnya dituliskan oleh para aktivis setempat dengan cat semprot pada sejumlah papan reklame di Teheran. Beberapa pesan itu berbunyi 'Matilah Khamenei' dan 'Polisi adalah pembunuh rakyat'.

ADVERTISEMENT

Kemarahan berkobar sejak kematian Amini pada 16 September lalu, tiga hari setelah dia ditangkap polisi moral di Teheran atas tuduhan melanggar aturan ketat dalam berpakaian yang berlaku di negara tersebut.

"Bergabunglah dengan kami dan bangkit," demikian bunyi pesan yang muncul dalam tayangan televisi Iran yang diklaim diretas oleh Edalat-e Ali.

Para peretas juga menampilkan foto Amini dan tiga wanita lainnya yang tewas dalam penindakan tegas polisi Iran, yang menurut Iran Human Rights, telah menewaskan sedikitnya 95 orang sejauh ini.

"Kami tidak takut lagi. Kami akan melawan," demikian bunyi salah satu spanduk besar yang dipasang di jalan layang di Modares, Teheran, yang gambarnya telah diverifikasi oleh AFP.

Dalam rekaman video lainnya, seorang pria terlihat menggunakan cat semprot untuk menutupi papan reklame pemerintah di jalan layang yang sama, dengan mengubah tulisan berbunyi 'Polisi adalah pelayan rakyat' menjadi 'Polisi adalah pembunuh rakyat'.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads