5 Aksi Sosialita Gadungan yang Bebas dari Tahanan Imigrasi

5 Aksi Sosialita Gadungan yang Bebas dari Tahanan Imigrasi

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Minggu, 09 Okt 2022 23:03 WIB
Fake German heiress Anna Sorokin arrives in court  during her sentencing at Manhattan Supreme Court May 9, 2019 following her conviction last month on multiple counts of grand larceny and theft of services (Photo by TIMOTHY A. CLARY / AFP)
Foto: Anna Sorokin (TIMOTHY A. CLARY / AFP)
Jakarta -

Sosialita gadungan, Anna Sorokin, dilepaskan dari tahanan Imigrasi di Amerika Serikat (AS). Ia dikenal karena beberapa aksi tipu-tipunya.

Anna Sorokin menipu banyak orang dengan berpura-pura menjadi sosialita pewaris harta jutaan dolar. Ia pernah menipu kawan-kawannya lewat modus 'traktir liburan'.

Dilansir dari AFP, Anna Sorokin memakai nama samaran Anna Delvey untuk melancarkan aksinya. Dia pernah menipu dengan total USD 275 ribu atau setara dengan Rp 4 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

1. Dekati para sultan New York

Dia memulai aksinya ini dengan mendekati orang-orang kaya New York. Dia juga menipu hotel hingga bank dengan dokumen palsu.

Dia pernah mengaku perlu meminjam uang USD 22 juta atau Rp 310 miliar untuk membuka klub seni di Manhattan.

2. Tipu pemilik jet pribadi

Dia juga pernah menipu pemilik jet pribadi. Dia menyewa jet pribadi dan tak pernah membayar sewanya yang mencapai USD 35 ribu atau Rp 493 juta.

Bagaimana modus yang dipakai Anna? Baca halaman selanjutnya.

3. Modus traktir liburan

Selain itu, ia pernah menipu kawan-kawannya lewat tawaran liburan gratis ke Maroko. Caranya, Anna awalnya membayar biaya liburan dengan kartu kredit palsunya. Ketika kartu tidak berfungsi, dia meminjam uang kawannya untuk transaksi. Ternyata uang itu tak pernah diganti oleh Anna. Nilainya mencapai USD 62 ribu atau sekitar Rp 870 juta.

Karena berbagai laporan, akhirnya kejahatan Anna terungkap. Annak bukan sosialita. Dia lahir di Rusia. Dia pernah DO dari kuiahnya dan bekerja paruh waktu di majalah fashion di Paris. Ia kemudian pindah ke New York.

Pada 2019, Anna Sorokin dinyatakan bersalah dengan tuduhan penipuan dengan total lebih dari USD 200 ribu atau sekitar Rp 2,8 miliar. Dia terancam penjara 4-12 tahun. Namun, karena perilaku baik dan permintaan maaf, hukuman Anna telah dikurangi.

Dia bebas pada 11 Februari 2021. Namun, karena kisahnya tersebut, Anna mendapat tawaran ribuan dolar untuk pembuatan film dokumenter. Film dokumenter itu berjudul 'Anna Sorokin'.

4. Dibebaskan tapi kasusnya jalan

Dilansir CNN, pengacara yang mewakili Sorokin, Juda Engelmayer, mengonfirmasi pembebasan kliennya pada Jumat (7/10) waktu setempat.

"Dia akan tetap berada di bawah pengawasan ICE, tapi akan bisa melawan deportasi dirinya bebas dari tahanan fisik," jelas salah satu anggota tim kuasa hukum Sorokin, John Sandweg, yang juga mantan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur ICE.

Hakim imigrasi Charles Conroy telah membuka jalan untuk pembebasan Sorokin awal pekan ini. Dia menetapkan jaminan penahanannya sebesar USD 10.000 dan mewajibkannya untuk mematuhi sejumlah persyaratan.

5. Jadi tahanan rumah

Sorokin diketahui mendekam dalam tahanan ICE selama 18 bulan, dengan sebagian besar ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Orange County di New York, yang berjarak 96 kilometer dari New York City.

Ia pun dikeluarkan dengan tetap menjadi tahanan rumah. Untuk mendeteksi gerak-gerik Anna, ICE memasangi kakinya dengan gelang pendeteksi. Kendati demikian, tak merasa risih. Ia senang sudah dilepaskan.

"Saya sangat senang. Tidak ada yang dijamin. Mereka menolak jaminan sebelumnya. Itu adalah latihan dalam ketekunan. Begitu banyak pengacara imigrasi mengatakan kepada saya bahwa saya akan dideportasi ke Mars sebelum saya keluar di New York," kata Anna dalam wawancaranya dengan New York Times.

Halaman 2 dari 3
(rdp/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads