Kremlin menanggapi dekrit Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menyatakan prospek pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin adalah 'tidak mungkin'. Kremlin menyatakan lebih baik menunggu Presiden baru Ukraina yang bersedia mengubah sikap demi rakyat.
Seperti dilansir Associated Press dan kantor berita Rusia, TASS, Rabu (5/10/2022), Zelensky diketahui menandatangani dekrit yang menegaskan tidak akan berdialog dengan Putin setelah Kremlin mencaplok wilayah negaranya. Namun Zelensky masih membuka pintu untuk berdialog dengan Rusia.
Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia dalam tanggapannya menyatakan pihaknya akan menunggu Ukraina untuk sepakat duduk berunding soal cara mengakhiri konflik, namun juga menekankan bahwa hal itu mungkin tidak akan terjadi hingga seorang Presiden baru Ukraina menjabat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diperlukan dua pihak untuk menggelar perundingan," sebut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam pernyataannya.
"Kami akan menunggu Presiden petahana untuk mengubah posisinya atau menunggu Presiden Ukraina masa depan yang akan merevisi pendiriannya demi kepentingan rakyat Ukraina," tegas Peskov, saat ditanya apakah perjanjian bisa dicapai tanpa Kiev.
Menurut Peskov, bahkan sebelum meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina, Rusia berkomitmen mencari solusi diplomatik atas situasi di Ukraina.
"Sejak awal, sejak sebelum operasi militer, Rusia telah mendukung penggunaan sarana diplomatik dan negosiasi untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan Moskow," jelasnya.
Simak juga 'Ukraina Rebut Kembali Sejumlah Wilayah dari Rusia':
Sebelumnya, Zelensky menegaskan keputusan Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina yang menyatakan bahwa tidak mungkin untuk menggelar perundingan dengan Putin. Penegasan itu dituangkan dalam sebuah dekrit yang ditandatangani Zelensky dan dirilis situs resmi kantor kepresidenan Ukraina.
Dekrit itu secara resmi menyatakan prospek pembicaraan Ukraina dengan Putin adalah 'tidak mungkin', tetapi membiarkan pintu terbuka untuk pembicaraan dengan Rusia.
Dekrit tersebut juga meresmikan komentar yang dilontarkan Zelensky pekan lalu setelah Putin menyatakan empat wilayah pendudukan Ukraina sebagai bagian dari Rusia.
"Dia (Putin) tidak tahu apa itu martabat dan kejujuran. Karena itu, kami siap untuk berdialog dengan Rusia, tetapi dengan presiden Rusia yang lain," ujar Zelensky saat itu, seperti dilansir kantor berita Reuters.