Mundur, Tentara Rusia Tinggalkan Mayat Rekannya di Jalanan Ukraina

Mundur, Tentara Rusia Tinggalkan Mayat Rekannya di Jalanan Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 05 Okt 2022 15:38 WIB
Ukrainian servicemen walk along road while they search for dead bodies of their comrades in recently recaptured town of Lyman, Ukraine, Monday, Oct. 3, 2022. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Tentara Ukraina berjalan di sepanjang jalanan kota Lyman saat mencari mayat-mayat rekan mereka yang gugur dalam pertempuran (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Kiev -

Tentara-tentara Rusia yang ditarik mundur dari posisinya di sebuah kota di Ukraina meninggalkan mayat rekan-rekannya. Belasan mayat tentara Rusia lainnya dilaporkan dibiarkan tergeletak di jalanan kota Ukraina tersebut.

Seperti dilansir Associated Press, Rabu (5/10/2022), sepanjang akhir pekan lalu, tentara-tentara Rusia ditarik mundur dari Lyman demi menghindari pengepungan pasukan Ukraina. Lyman merupakan sebuah kota strategis di wilayah timur Ukraina, tepatnya di Donetsk yang baru saja dicaplok Rusia.

Kota Lyman diketahui pernah menjadi pusat logistik dan transportasi oleh pasukan Moskow yang mendudukinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembebasan kota Lyman memberikan posisi menguntungkan yang penting bagi Ukraina untuk melanjutkan serangan balik lebih dalam ke wilayah-wilayah yang diduduki pasukan Rusia.

Dua hari usai pasukan Rusia ditarik mundur, tim Associated Press yang ada di Lyman melaporkan telah melihat keberadaan sedikitnya 18 mayat tentara Rusia yang tergeletak di tanah.

ADVERTISEMENT

Militer Ukraina tampaknya mengumpulkan mayat tentara rekan-rekannya setelah pertempuran sengit memperebutkan kendali atas Lyman, namun mereka tidak segera mengevakuasi mayat-mayat tentara Rusia.

"Kami berjuang untuk tanah kami, untuk anak-anak kami, agar orang-orang kami bisa hidup lebih baik, tapi semua ini harus dibayar dengan harga yang sangat tinggi," tutur seorang tentara Ukraina yang meminta dipanggil Rud.

Keberadaan mayat-mayat tentara Rusia yang ditinggalkan begitu saja di jalanan Lyman disebut menjadi bukti nyata kekalahan militer Moskow, saat Kremlin meresmikan aneksasi secara ilegal empat wilayah Ukraina -- Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson -- pekan lalu.

Pencaplokan itu dilakukan setelah referendum digelar di keempat wilayah Ukraina tersebut, yang hasilnya diklaim menunjukkan dukungan kuat untuk Moskow. Otoritas Kiev dan negara-negara Barat menyebut referendum itu palsu dan melanggar hukum internasional.

Pada Rabu (5/10) waktu setempat, Presiden Vladimir Putin menandatangani empat undang-undang yang meratifikasi pencaplokan keempat wilayah Ukraina itu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads