Pejabat Rusia Dipecat Gegara Salah Rekrut Tentara Cadangan

Pejabat Rusia Dipecat Gegara Salah Rekrut Tentara Cadangan

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 03 Okt 2022 13:03 WIB
Reservists drafted during the partial mobilisation attend a ceremony before departure for military bases, in Sevastopol, Crimea September 27, 2022. REUTERS/Alexey Pavlishak
Tentara cadangan Rusia yang dipanggil untuk bertempur di Ukraina (dok. REUTERS/Alexey Pavlishak)
Moskow -

Lebih dari separuh tentara cadangan Rusia yang dipanggil bertugas di Khabarovsk, terkait perintah mobilisasi militer Presiden Vladimir Putin, dipulangkan karena tidak memenuhi persyaratan. Seorang pejabat komisar militer untuk wilayah Khabarovsk telah dipecat terkait hal itu.

Komisar merupakan sebutan untuk pejabat partai, khususnya partai komunis, di Rusia yang mendampingi komandan satuan militer di wilayah tertentu.

Seperti dilansir Reuters, Senin (3/10/2022), perintah mobilisasi militer yang diumumkan Putin pada 21 September lalu -- pertama di Rusia sejak Perang Dunia II -- telah memicu ketidakpuasan yang meluas di kalangan pejabat dan warga terkait cara pemanggilan dinas militer dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa warga mengeluhkan pengiriman surat pemanggilan dinas militer kepada pria-pria Rusia yang jelas-jelas tidak memenuhi syarat.

"Dalam 10 hari, beberapa ribu warga negara kita telah menerima pemanggilan dan tiba di kantor pendaftaran dan rekrutmen militer," tutur Gubernur Khabarovsk, Mikhail Degtyarev, dalam pernyataan video via Telegram.

ADVERTISEMENT

"Sekitar separuh dari mereka kami pulangkan karena mereka tidak memenuhi persyaratan seleksi untuk memasuki dinas militer," tegasnya.

Degtyarev juga menyatakan bahwa pemecatan Yuri Laiko yang menjabat komisar militer untuk wilayah Khabarovsk, tidak akan mempengaruhi rencana mobilisasi militer yang ditetapkan Putin.

Pelaksanaan mobilisasi militer yang kacau telah memicu kaburnya ribuan warga ke luar negeri, terutama negara-negara tetangga Rusia.

Kremlin menyatakan bahwa hanya orang-orang dengan pengalaman dan spesialisasi militer yang dipanggil bertugas, namun seringkali tampaknya pemanggilan itu tidak memperhatikan catatan dinas, kesehatan, status mahasiswa atau pelajar dan bahkan usia.

Sementara itu, sekitar 2.000 orang ditangkap dalam unjuk rasa antiperang yang digelar di lebih dari 30 kota di Rusia. Beberapa dari mereka yang ditangkap bahkan direkrut untuk bertempur ke Ukraina sebagai 'hukuman', langkah yang oleh Kremlin disebut sah secara hukum.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads