Pemerintah Australia menolak putusan yang dijatuhkan pengadilan Myanmar terhadap Sean Turnell, seorang warga negara Australia yang menjadi penasihat ekonomi Aung San Suu Kyi. Turnell yang seorang profesor ekonomi itu baru saja dijatuhi hukuman tiga tahun penjara bersama Suu Kyi oleh pengadilan Myanmar.
Seperti dilansir AFP, Kamis (29/9/2022), Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Penny Wong mengkritik putusan yang dijatuhkan terhadap Turnell, yang seorang warga negara Australia, dengan menyebut dia diadili secara tertutup di pengadilan Myanmar yang kini dikuasai junta militer, tanpa adanya akses konsuler.
"Pemerintah Australia menolak putusan pengadilan hari ini... dan menyerukan pembebasannya segera," tegas Wong merujuk pada Turnell.
Wong menyatakan bahwa pemerintah Australia akan terus 'mendukung dengan kuat' hingga Turnell kembali pada keluarganya.
Turnell yang juga dikenal profesor ekonomi pada Universitas Macquarie di Australia ini, ditahan oleh junta Myanmar beberapa hari usai kudeta dilancarkan pada Februari tahun lalu. Dia sebelumnya menjadi salah satu penasihat dalam pemerintahan Suu Kyi yang dilengserkan kudeta.
Australia sebelumnya memprotes dakwaan yang dijeratkan otoritas Myanmar terhadap Turnell. Dalam pernyataannya, Wong menyebut Turnell telah 'ditahan secara tidak adil oleh rezim militer Myanmar' selama 19 bulan.
Pada Kamis (29/9) waktu setempat, Turnell bersama Suu Kyi sama-sama dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dalam persidangan yang digelar secara tertutup di Naypyitaw, Myanmar. Keduanya dinyatakan bersalah atas dakwaan melanggar undang-undang (UU) rahasia negara.
"Tiga tahun (penjara) masing-masing, tidak ada kerja paksa," sebut seorang sumber yang memahami persidangan kasus tersebut, seperti dilansir Reuters.
Simak video 'Aung San Suu Kyi Dihukum Lagi, Kini Divonis Tiga Tahun Penjara':
(nvc/idh)