Satu lagi vonis dijatuhkan kepada mantan pemimpin sipil Myanmar, Aung San Suu Kyi, oleh pengadilan Myanmar yang kini dikuasai junta militer. Suu Kyi dijatuhi vonis tiga tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas dakwaan melanggar undang-undang (UU) rahasia negara.
Bersama dengan Suu Kyi, seorang mantan penasihat ekonominya, Sean Turnell, yang berkewarganegaraan Australia juga dijatuhi hukuman yang sama untuk dakwaan yang sama. Demikian seperti dilansir Reuters, Kamis (29/9/2022).
"Tiga tahun (penjara) masing-masing, tidak ada kerja paksa," sebut seorang sumber yang memahami persidangan kasus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelanggaran terhadap UU rahasia negara diketahui memiliki ancaman hukuman maksimum 14 tahun penjara.
Baik Suu Kyi maupun Turnell disebutkan sama-sama mengaku tidak bersalah atas dakwaan yang dijeratkan terhadap mereka dalam kasus ini.
Suu Kyi bersama Turnell dan sejumlah anggota tim penasihat ekonomi lainnya termasuk di antara ribuan orang yang ditangkap sejak kudeta militer melengserkan pemerintahan sipil tahun lalu. Banyak politikus, anggota parlemen, birokrat, mahasiswa dan jurnalis ditangkap oleh junta Myanmar.
Selain dalam kasus ini, Suu Kyi sendiri telah dijatuhi hukuman total lebih dari 17 tahun penjara dalam beberapa kasus berbeda, namun kebanyakan berkaitan dengan dakwaan korupsi. Suu Kyi membantah seluruh dakwaan yang dijeratkan kepadanya.
Simak juga video 'Aung San Suu Kyi Divonis 4 Tahun Penjara':
Sementara Turnell diketahui merupakan seorang profesor ekonomi pada Universitas Macquarie di Australia. Dia ditahan junta Myanmar beberapa hari usai kudeta.
Belum ada tanggapan resmi dari otoritas Australia terhadap vonis yang diterima Turnell. Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong sebelumnya menolak putusan pengadilan Myanmar untuk mengadili Turnell.
Sidang putusan untuk Suu Kyi dan Turnell digelar secara tertutup di ibu kota Naypyitaw pada Kamis (29/9) waktu setempat. Dakwaan yang menjerat keduanya di bawah UU rahasia negara tidak diketahui secara jelas, meskipun seorang sumber sebelumnya menyebut dakwaan Turnell 'berkaitan dengan tuduhan dia memiliki dokumen pemerintah'.
Juru bicara junta Myanmar belum memberikan pernyataan resminya terkait kasus ini. Namun junta Myanmar sebelumnya bersikeras menyatakan pengadilan Myanmar independen dan mereka yang ditangkap telah menjalani proses hukum yang adil.