Pidato di Majelis Umum PBB, Presiden Ukraina Dapat Standing Ovation

Pidato di Majelis Umum PBB, Presiden Ukraina Dapat Standing Ovation

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 22 Sep 2022 09:57 WIB
Jakarta -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuntut adanya pengadilan khusus PBB untuk menjatuhkan "hukuman yang adil" pada Rusia atas invasinya ke Ukraina, termasuk hukuman finansial dan mencabut hak veto Rusia di Dewan Keamanan PBB.

Hal itu disampaikan Zelensky dalam pidatonya yang direkam untuk para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB pada hari Rabu (21/9) waktu setempat. Ini disampaikan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi 300 ribu tentara cadangan ke Ukraina, dan mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk membela Rusia dalam apa yang dia sebut sebagai bentrokan Timur-Barat yang menentukan.

"Sebuah kejahatan telah dilakukan terhadap Ukraina, dan kami menuntut hukuman yang adil," kata Zelensky dalam pidatonya seperti dilansir dari kantor berita Reuters, Kamis (22/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebuah pengadilan khusus harus dibentuk untuk menghukum Rusia atas kejahatan agresi terhadap negara kami ... Rusia harus membayar perang ini dengan aset-asetnya," kata pemimpin Ukraina itu. Dia pun mendesak PBB untuk "menghapus hak veto" Rusia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB.

Zelensky memaparkan apa yang dia katakan sebagai lima kondisi perdamaian yang tidak dapat dinegosiasikan. Ini termasuk hukuman atas agresi Rusia, pemulihan keamanan dan integritas wilayah Ukraina, dan jaminan keamanan.

ADVERTISEMENT

Banyak delegasi di PBB memberikan standing ovation atau tepuk tangan meriah pada Zelensky di akhir pidatonya.

Sebelumnya pada hari Rabu, Putin memerintahkan mobilisasi militer pertama Rusia sejak Perang Dunia II. Pengumuman ini disampaikan seiring pasukan Rusia memerangi serangan balasan tentara Ukraina yang telah berhasil merebut kembali beberapa wilayah yang diduduki.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengatakan mobilisasi parsial dari 2 juta pasukan cadangan militernya adalah untuk mempertahankan Rusia dan wilayahnya. Putin mengklaim Barat ingin menghancurkan Rusia dan tidak menginginkan perdamaian di Ukraina.

"Untuk melindungi tanah air, kedaulatannya (...), saya menganggap perlu untuk mendukung keputusan Staf Jenderal tentang mobilisasi parsial," katanya.

Putin menyatakan tujuannya adalah untuk "membebaskan" kawasan jantung industri Donbas di Ukraina timur.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads