Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny mengecam Presiden Vladimir Putin setelah dia memerintahkan mobilisasi 300.000 tentara cadangan ke Ukraina, yang disebutnya sebagai perang kriminal yang gagal. Kritikus Kremlin itu menyebut perintah Putin itu akan mengakibatkan tragedi besar.
"Ini akan mengakibatkan tragedi besar, dalam jumlah besar kematian," kata Navalny yang mengenakan seragam tahanan, yang muncul di pengadilan melalui video-link, dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (21/9/2022).
"Untuk mempertahankan kekuatan pribadinya, Putin menyiksa negara tetangga, membunuh orang-orang di sana dan sekarang mengirim sejumlah besar warga Rusia ke dalam perang ini," cetus musuh utama Putin itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jelas bahwa perang kriminal yang sedang berlangsung ini semakin dalam dan semakin buruk, dan Putin ingin melibatkan sebanyak mungkin orang," kata Navalny.
Menurut Navalny, Putin ingin menumpahkan darah ratusan ribu orang.
Lewat media sosial, kelompok anti-perang Rusia menyerukan protes jalanan terhadap perintah mobilisasi.
"Ini berarti bahwa ribuan pria Rusia - ayah, saudara laki-laki dan suami kita - akan dilemparkan ke dalam penggiling daging perang," kata koalisi anti-perang Vesna. "Sekarang perang telah datang ke setiap rumah dan setiap keluarga," imbuhnya.
Koalisi tersebut menyerukan warga Rusia untuk turun ke jalan di kota-kota besar pada hari Rabu ini.
Sebelumnya, Putin memerintahkan mobilisasi militer parsial yang merupakan mobilisasi militer pertama Rusia sejak Perang Dunia II.
Simak Video 'Perintah Putin Mobilisasi 300 Ribu Militer ke Ukraina!':
Putin mengatakan mobilisasi parsial dari 2 juta pasukan cadangan militernya adalah untuk mempertahankan Rusia dan wilayahnya. Putin mengklaim Barat ingin menghancurkan Rusia dan tidak menginginkan perdamaian di Ukraina.
Putin pun mengingatkan negara-negara Barat bahwa dia tidak menggertak ketika dia mengatakan akan siap menggunakan senjata nuklir untuk membela Rusia. "Ketika integritas teritorial negara kami terancam, kami pasti akan menggunakan semua cara yang kami miliki untuk melindungi Rusia dan rakyat kami. Ini bukan gertakan," tegas Putin dalam pidatonya yang disiarkan televisi Rusia.
"Mereka yang mencoba memeras kami dengan senjata nuklir harus tahu bahwa angin juga bisa berbelok ke arah mereka," tandas Putin.