Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai hanya akan meninggalkan 'ambisi kekaisarannya' yang berisiko menghancurkan Ukraina dan Rusia, jika dia mau mengakui dirinya tidak akan bisa memenangkan perang yang terus berlangsung di Kiev.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (21/9/2022), penilaian itu disampaikan Kanselir Jerman Olaf Scholz saat berpidato dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada Selasa (20/9) waktu setempat.
"Inilah mengapa kita tidak akan menerima perdamaian apapun yang didikte oleh Rusia dan inilah mengapa Ukraina harus mampu menangkis serangan Rusia," tegas Scholz dalam pidatonya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan Scholz bahwa kembalinya imperialisme, dengan perang Putin berlanjut di Ukraina, tidak hanya akan menjadi bencana bagi Eropa tapi juga bagi tatanan perdamaian global yang berbasis aturan.
Dia pun menyerukan PBB untuk mempertahankan tatanan global itu dari siapa saja yang memilih adanya dunia di mana 'yang kuat memerintah yang lemah'.
"Apakah kita hanya melihat tak berdaya saat sejumlah pihak ingin mengembalikan kita ke tatanan dunia di mana perang menjadi alat politik yang umum, negara-negara merdeka harus bergabung dengan negara-negara tetangga mereka yang lebih kuat atau penguasa kolonial, dan kemakmuran dan hak asasi manusia merupakan keistimewaan bagi segelintir orang yang beruntung?" tanya Scholz.
Simak juga 'Kanselir Jerman: Putin Nggak Sadar, Memulai Perang Adalah Kesalahan':