Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan bahwa pasukan AS akan membela Taiwan dari invasi China, sementara Gedung Putih menyatakan kebijakan Washington soal Taiwan tidak berubah.
Dilansir dari kantor berita AFP, Senin (19/9/2022), ketika ditanya dalam program "60 Minutes" di stasiun televisi CBS apakah pasukan AS akan membela Taiwan, Biden mengatakan "ya," jika itu adalah "serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Ini bukan pertama kalinya Biden menyatakan pasukan AS akan ambil bagian dalam perang antara China dan Taiwan, dengan Gedung Putih kemudian terlihat menarik kembali komentarnya.
Saat itu, pada bulan Mei lalu saat berkunjung ke Jepang, Biden juga ditanya apakah dia akan mengerahkan pasukan AS untuk situasi seperti itu dan sekali lagi dia menjawab "ya."
"Itu komitmen yang kami buat," katanya.
Washington memutuskan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan pada 1979, mengalihkan pengakuan ke Beijing sebagai satu-satunya perwakilan China. Tetapi pada saat yang sama, Amerika Serikat mempertahankan perannya dalam mendukung Taiwan.
Di bawah undang-undang yang disahkan oleh Kongres, Amerika Serikat diharuskan menjual perlengkapan militer kepada Taiwan untuk memastikan pertahanan diri terhadap angkatan bersenjata Beijing yang jauh lebih besar.
Tetapi Washington telah mempertahankan apa yang secara resmi disebut "ambiguitas strategis" tentang apakah negara itu akan campur tangan secara militer.
Lihat juga video 'Militer Taiwan Gelar Latihan, Waspadai Serangan China':
(ita/ita)