Pangeran William dan Harry Berjaga di Sekitar Peti Mati Ratu Elizabeth

Pangeran William dan Harry Berjaga di Sekitar Peti Mati Ratu Elizabeth

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Minggu, 18 Sep 2022 01:32 WIB
LONDON, ENGLAND - SEPTEMBER 14: Prince Harry, Duke of Sussex and Meghan, Duchess of Sussex, Prince William, Prince of Wales and Catherine, Princess of Wales walk behind the coffin as they arrive in The Palace of Westminster after the procession for the Lying-in State of Queen Elizabeth II on September 14, 2022 in London, England. Queen Elizabeth IIs coffin is taken in procession on a Gun Carriage of The Kings Troop Royal Horse Artillery from Buckingham Palace to Westminster Hall where she will lay in state until the early morning of her funeral. Queen Elizabeth II died at Balmoral Castle in Scotland on September 8, 2022, and is succeeded by her eldest son, King Charles III.  (Photo by Nariman El-Mofty-WPA Pool/Getty Images)
Pangeran Harry dan Pangeran William. (Nariman El-Mofty-WPA Pool/Getty Images)
Jakarta -

Delapan cucu Ratu Elizabeth II berjaga-jaga di sekitar peti mati sang nenek. Prosesi ini beberapa jam setelah Raja Charles III dan Pangeran William mengadakan perjalanan keliling London.

Seperti dilansir AFP, Minggu (18/9/2022), William dan saudara lelakinya, Pangeran Harry, memimpin aksi berjaga selama 15 menit di dalam Westminster Hall yang telah menampung puluhan ribu pelayat sejak mendiang ratu mulai terbaring.

Para Ratu Elizabeth II berdiri diam dengan mata tertunduk saat anggota masyarakat melewatinya. Harry-yang dua kali tur dengan Angkatan Darat Inggris di Afghanistan-mengenakan seragam militernya, meskipun tidak lagi menjadi bangsawan, setelah diberi izin khusus oleh ayahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raja Charles III dan putra sulungnya William sebelumnya menyenangkan para pelayat yang telah mengantri sepanjang malam untuk melihat peti mati Ratu Elizabeth sebelum pemakaman kenegaraan hari Senin.

Teriakan 'God save the king' datang dari kerumunan di tepi sungai ketika para bangsawan berterima kasih kepada para warga yang menunggu dengan sabar dalam antrean. Charles kemudian akan bertemu dengan beberapa dari banyak pemimpin dunia yang tiba untuk pemakaman.

ADVERTISEMENT

"Saya sangat senang. Dia sangat tenang, dan ramah, dan dia sangat lembut," kata Geraldine Potts-Ahmad, seorang sekretaris berusia akhir 50-an, saat dia berjuang untuk menahan emosinya setelah berjabat tangan dengan Raja Charles.

"Dia akan menjadi raja terbaik. Kelembutan dan kelembutan itu--saya melihat ratu dalam hal itu."

Kematian Ratu Elizabeth dalam usia 96, memecahkan rekor 70 tahun di atas takhta, telah memicu curahan emosi. Puluhan ribu orang rela mengantre selama lebih dari 25 jam untuk melihat peti matinya. Relawan membagikan selimut biru untuk menjaga dari dinginnya malam hari.

Simak Video: Top 5: Pemerintah Buru Bjorka hingga Persemayaman Terakhir Ratu Elizabeth II

[Gambas:Video 20detik]




(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads