'Anak Rahasia' Charles-Camilla Bicara Soal Wafatnya Ratu Elizabeth

'Anak Rahasia' Charles-Camilla Bicara Soal Wafatnya Ratu Elizabeth

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 16 Sep 2022 13:01 WIB
LONDON, ENGLAND - SEPTEMBER 10: Camilla, Queen Consort meets well-wishers as she returns to Clarence House from Buckingham Palace along the Mall during a impromptu walkabout following the death of Queen Elizabeth II on September 10, 2022 in London, United Kingdom. His Majesty The King is proclaimed at the Accession Council in the State Apartments of St Jamess Palace, London. The Accession Council, attended by Privy Councillors, is divided into two parts. In part I, the Privy Council, without The King present, proclaims the Sovereign and part II where The King holds the first meeting of His Majestys Privy Council. The Accession Council is followed by the first public reading of the Principal Proclamation read from the balcony overlooking Friary Court at St Jamess Palace. The Proclamation is read by the Garter King of Arms, accompanied by the Earl Marshal, other Officers of Arms and the Serjeants-at-Arms. (Photo by Victoria Jones - WPA Pool/Getty Images)
Raja Charles III dan istrinya, Permaisuri Camilla (dok. Getty Images/WPA Pool)
London -

Simon Charles Dorante-Day terus bersikeras mengakui dirinya sebagai anak dari Raja Inggris Charles III dengan Permaisuri Camilla. Dia bahkan siap melakukan tes DNA untuk membuktikan klaimnya.

Seperti dilansir Daily Star, Jumat (16/9/2022), Dorante-Day yang kini berusia 56 tahun tetap mengklaim dirinya sebagai 'anak di luar pernikahan' dari Charles dan Camilla, yang dilahirkan jauh sebelum keduanya menikah.

Klaim luar biasa itu bahkan membuat Dorante-Day menjadi pemberitaan utama selama bertahun-tahun. Kini, setelah wafatnya Ratu Elizabeth II, Dorante-Day kembali muncul ke publik. Dia bersikeras akan melanjutkan perjuangan membuktikan dirinya adalah darah daging pasangan yang kini memimpin Kerajaan Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbicara kepada media lokal Australia, 7NEWS, Dorante-Day menyampaikan sejumlah pernyataan soal hubungannya dengan keluarga Kerajaan Inggris. Dia juga berbicara soal perasaannya saat mengetahui Ratu Elizabeth II meninggal dunia.

Dituturkan Dorante-Day bahwa dirinya tidak bisa melihat anak-anaknya sendiri, yang jumlahnya ada sembilan orang, karena mereka sangat mengingatkan dirinya pada 'neneknya', yang dipanggilnya sebagai 'Lilibet'.

ADVERTISEMENT

"Saat ini sulit karena setiap kali saya melihat salah satu dari mereka (anak-anaknya), saya melihatnya. Jadi hal semacam itu membawa kesedihan," tutur Dorante-Day kepada 7NEWS.

"Banyak teman saya juga berduka atas kepergian Ratu, dan mereka cukup sedih. Untuk melihat mereka membawanya kembali. Tepat di wajah Anda, itu bukan sesuatu yang bisa Anda abaikan," ucapnya.

Simak Video 'Perasaan Pangeran William Saat Antar Peti Mati Ratu Elizabeth ke Westminster':

[Gambas:Video 20detik]



Dorante-Day meyakini Charles dan Camilla memiliki dirinya ketika Charles baru berusia 17 tahun, dan dirinya kemudian diserahkan kepada orang-orang yang bekerja untuk mereka pada saat itu.

Dengan Raja Charles III naik takhta menggantikan Ratu Elizabeth II, Dorante Day menegaskan perjuangannya untuk membuktikan dirinya adalah anak pasangan kerajaan itu tidak akan berhenti.

"Ada diskusi antara seorang hakim dan diri saya dan pengacaranya soal kedudukan hukum Charles, dan apakah Raja dilindungi oleh hukum atau di atas hukum. Dan jawabannya adalah tidak -- mereka memberitahu saya bahwa kami tidak melihat alasan apapun mengapa dia begitu," tegasnya.

"Dan kedua, Camilla dan keluarganya tentu tidak kebal hukum. Jadi argumen itu sudah selesai," sebut Dorante Day.

"Banyak orang khawatir bahwa ketika Charles naik menjadi Raja, maka itu akan mempengaruhi kasus saya. Tapi itu tidak akan memberikan perbedaan apapun secara hukum, itu masih berlanjut dengan cara yang sama," tandasnya.

Belum ada tanggapan dari Istana Buckingham soal klaim yang disampaikan Dorante-Day itu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads