Satu lagi sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan tewas misterius. Pemimpin redaksi surat kabar Komsomolskaya Pravda yang pro-Kremlin dilaporkan meninggal dunia saat melakukan kunjungan bisnis di wilayah timur jauh Rusia.
Seperti dilansir Newsweek dan Daily Mail, Kamis (15/9/2022), Vladimir Nikolayevich Sungorkin (68) disebut meninggal akibat 'stroke' saat tengah melakukan kunjungan bisnis ke Khabarovsk di wilayah timur jauh Rusia. Dia disebut menunjukkan tanda-tanda 'sesak napas' saat meninggal pada Rabu (14/9) waktu setempat.
Dilaporkan bahwa Sungorkin pergi ke Khabarovsk bersama rekan-rekan kerjanya dari surat kabar Pravda, sebelum pulang kembali ke Moskow ketika dia tiba-tiba jatuh pingsan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu rekan kerjanya, Leonid Zakharov, menjelaskan bahwa tiga menit kemudian, Sungorkin mulai mengalami sesak napas dan rekan kerjanya membawanya keluar untuk menghirup udara segar.
Dituturkan Zakharov bahwa tidak ada yang bisa menyelamatkan Sungorkin dan dia pun meninggal dunia. Dokter yang awalnya memeriksa Sungorkin menyimpulkan dia meninggal akibat stroke.
Informasi serupa diungkapkan oleh seorang kolumnis surat kabar Pravda, Alexander Gamov, kepada kantor berita Interfax.
"Vladimir Nikolayevich meninggal. Diduga stroke. Dia sedang dalam kunjungan bisnis di wilayah Khabarovsk. Sekarang kami mengatur pemindahannya ke Moskow," tutur Gamov.
Secara terpisah, pihak surat kabar Komsomolskaya Pravda dalam pernyataan resmi via Telegram menyebut Sungorkin 'meninggal tiba-tiba' dalam kunjungan untuk 'mengumpulkan bahan untuk sebuah buku soal pelopor hebat Timur Jauh, Vladimir Arseniev'.
Lihat juga video 'Putri Sekutu Putin Tewas dalam Serangan Bom Mobil':
Disebutkan juga oleh Pravda bahwa Sungorkin tiba-tiba jatuh sakit beberapa menit setelah dia mengatakan rekan-rekannya harus 'mencari tempat yang indah di suatu lokasi... untuk makan siang'.
Surat kabar Komsomolskaya Pravda yang berdiri sejak tahun 1925 silam disebut sebagai 'koran favorit' Putin. Sungorkin menjadi salah satu tokoh publik Rusia yang dijatuhi sanksi oleh Komisi Eropa pada April lalu, usai Putin mengerahkan pasukan Moskow untuk menginvasi Ukraina pada Februari lalu.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dalam pernyataannya menyebut Kremlin telah menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Sungorkin. "Ini merupakan kehilangan besar," ucap Peskov kepada wartawan setempat.
"Hari ini adalah berita menyedihkan, sangat disayangkan. Sungorkin meninggal dunia. Kami mengenalnya sangat baik," imbuh Peskov, sembari menyebut Putin akan mengirimkan pesan pribadi kepada keluarga dan teman Sungorkin.
Sungorkin masuk dalam daftar sekutu Putin yang tewas misterius. Outlet media lokal Rusia sebelumnya melaporkan Ivan Pechorin, yang merupakan direktur penerbangan untuk Korporasi Pembangunan Timur Jauh dan Arktik Rusia, tewas usai 'jatuh dari kapal' di Vladivostok.
Pada akhir Februari lalu, jenazah Alexander Tyulakov yang merupakan pejabat senior keuangan dan keamanan Gazprom ditemukan oleh kekasihnya. Kemudian Leonid Shulman yang merupakan kepala transportasi Gazprom Invest ditemukan tewas dengan luka tusukan di lantai kamar mandinya.
Sejumlah sekutu Putin lainnya yang tewas misterius mencakup Vladislav Avayev (51) yang merupakan mantan wakil presiden Gazprombank dan mantan pejabat Kremlin, dan Sergey Protosenya yang merupakan pejabat tinggi perusahaan gas Rusia lainnya.