Pihak berwenang Kolombia mengatakan setidaknya 15 orang tewas selama 2 hari di Kolombia dalam serentetan insiden kekerasan. Hal ini menjadi tugas besar yang dihadapi Presiden Gustavo Petro.
Dilansir AFP, Selasa (13/9/2022), di kota utara Barranquilla, 6 orang ditembak mati oleh orang-orang bersenjata pada Senin pagi saat minum di sebuah bar. Polisi mengatakan geng pengedar narkoba Klan Teluk yang kuat melakukan serangan terhadap anggota kelompok saingannya Los Costenos.
Di departemen Santander utara-tengah, pihak berwenang mengatakan seorang guru, istri dan dua anaknya dibunuh oleh sekelompok penyerang pada Minggu pagi waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, 5 migran Venezuela, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan, kemudian digantung oleh warga sebagai tindakan balas dendam.
Wali kota setempat mengatakan kepada stasiun radio nasional bahwa para pembunuh adalah 'orang-orang dari Venezuela' yang ingin 'mencuri uang' dan menggunakan pisau untuk membunuh korban mereka.
Wali kota mengatakan balas dendam oleh warga itu terjadi setelah seorang karyawan yang terluka dari keluarga yang terbunuh memberi tahu tetangganya. Mereka kemudian membunuh 5 migran Venezuela yang dituduh terlibat pembunuhan.
"Mereka mengambil keadilan dengan tangan mereka sendiri dan membunuh (5 penyerang)," kata wali kota setempat.
Sementara itu, pada Sabtu malam waktu setempat, seorang pemimpin serikat pekerja ditembak mati oleh dua pengendara sepeda motor bersenjata di kota pelabuhan timur laut Barrancabermeja.
Menurut LSM Indepaz, itu adalah pembunuhan ke-126 terhadap seorang pemimpin serikat pekerja sejak negara menandatangani kesepakatan damai 2016 dengan gerilyawan Angkatan Bersenjata Revolusioner Marxis Kolombia.
Petro, presiden sayap kiri pertama Kolombia, berjanji setelah kemenangan pemilihan Juni untuk membawa 'perdamaian total' di negara yang dilanda konflik itu.
Kolombia telah mengalami enam dekade konflik yang melibatkan gerilyawan kiri, pengedar narkoba, paramiliter sayap kanan dan pasukan negara.
Sebagai mantan gerilyawan kota sendiri, Petro telah berjanji untuk membuka pembicaraan dengan kelompok pemberontak terakhir yang diakui negara itu, Tentara Pembebasan Nasional (ELN).
Dia juga mengatakan dia akan mencari dialog dengan pengedar narkoba dalam upaya untuk mengakhiri siklus kekerasan.
Simak juga '8 Polisi Kolombia Tewas dalam Serangan Kelompok Pemberontak':