Bagian yang akan mengalami perubahan kini berbunyi: "Her Britannic Majesty's Secretary of State Requests and requires in the Name of Her Majesty all those whom it may concern to allow the bearer to pass freely without let or hindrance, and to afford the bearer such assistance and protection as may be necessary."
(Permintaan Sekretaris Negara dari Yang Mulia Inggris dan meminta Atas Nama Yang Mulia kepada semua orang yang berkepentingan untuk mengizinkan pembawa ini untuk lewat dengan bebas tanpa halangan atau hambatan, dan untuk memberi pembawa bantuan dan perlindungan yang mungkin dibutuhkan.)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teks serupa juga tercantum dalam paspor Australia, Kanada dan Selandia Baru.
Satu lagi perubahan juga terjadi pada ucapan saat bersulang untuk kepala negara, yang biasa diucapkan dalam pertemuan atau acara resmi, yakni dari 'The Queen' menjadi 'The King'.
Politik, Hukum, dan Pidato Raja
Penyebutan nama-nama departemen pemerintahan Inggris akan ikut mengalami perubahan, terutama untuk Kementerian Keuangan dan Badan Bea Cukai. Dari yang sebelumnya disebut Her Majesty's Treasury menjadi His Majesty's Treasury, kemudian dari Her Majesty's Customs and Excise menjadi His Majesty's Customs and Excise.
Pembukaan parlemen Inggris, atau yang disebut 'state opening', juga mengalami perubahan dengan nantinya menyertakan pidato Raja Inggris dari takhta, yang menyertakan agenda pemerintahan.
Penjaga Ratu atau Queen's Guard, yang biasanya ditempatkan di luar Istana Buckingham, juga akan mengubah namanya.
Kepolisian Inggris juga tidak akan lagi lagi menjaga apa yang disebut 'queen's peace' -- perlindungan khusus untuk orang-orang tertentu atau tempat tertentu terkait Kerajaan Inggris.
Dalam sektor hukum, para pengacara senior akan berubah sebutannya dari seorang QC atau Queen's Counsel menjadi seorang KC atau King's Counsel.
(nvc/ita)