Banyak aspek kehidupan di Inggris yang akan berubah dengan naiknya Pangeran Charles ke takhta setelah ibundanya, Ratu Elizabeth II, wafat. Mulai dari lagu kebangsaan, uang kertas, uang koin, prangko, kotak pos hingga paspor Inggris akan mengalami perubahan saat Kerajaan Inggris nantinya dipimpin Raja Charles III.
Seperti dilansir AFP, Jumat (9/9/2022), wafatnya Ratu Elizabeth II berarti perubahan nama institusi di seluruh Inggris, juga negara-negara persemakmuran. Wajah Ratu Elizabeth II pada mata uang Inggris, Poundsterling, dan lambang sang Ratu pada lencana penegak hukum akan diganti dengan Raja Inggris yang baru.
Semua berubah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wajah Raja Inggris yang baru akan mulai muncul pada uang koin dan uang kertas di Inggris dan seluruh dunia. Diketahui bahwa wajah pemimpin Kerajaan Inggris muncul dalam beberapa mata uang, termasuk bagian depan uang koin dolar Karibia Timur, dolar Kanada, dolar Australia dan dolar Selandia Baru.
Perubahan juga akan terjadi pada prangko, di mana nantinya seluruh prangko Inggris akan menampilkan wajah atau kepala Raja Charles III sebagai Raja Inggris, sama seperti pada uang koin, yang akan menghadap ke arah berbeda dibanding penguasa sebelumnya.
Logo kerajaan EIIR, untuk Elizabeth II Regina, juga akan berubah pada kotak-kota pos di Inggris. Tidak hanya itu, lambang Ratu Elizabeth II pada helm para personel Kepolisian Inggris juga ikut mengalami perubahan.
Lagu kebangsaan dan paspor juga berubah
Lagu kebangsaan Inggris berubah menjadi 'God Save the King', setelah selama 70 tahun terakhir berjudul 'God Save the Queen'. Perubahan ini akan dirasakan langsung oleh warga Inggris, yang kebanyakan mungkin tidak pernah menyanyikan lirik versi Raja sejak Ratu Elizabeth II bertakhta tahun 1952 silam.
Lagu kebangsaan itu juga menjadi lagu kebangsaan Selandia Baru, dan menjadi lagu kerajaan di Australia dan Kanada.
Kata-kata pada sampul bagian dalam paspor Inggris juga akan mengalami perubahan, karena dirilis atas nama Kerajaan Inggris.
Lihat video 'Potret Ratu Elizabeth II Sebelum Meninggal':
Bagian yang akan mengalami perubahan kini berbunyi: "Her Britannic Majesty's Secretary of State Requests and requires in the Name of Her Majesty all those whom it may concern to allow the bearer to pass freely without let or hindrance, and to afford the bearer such assistance and protection as may be necessary."
(Permintaan Sekretaris Negara dari Yang Mulia Inggris dan meminta Atas Nama Yang Mulia kepada semua orang yang berkepentingan untuk mengizinkan pembawa ini untuk lewat dengan bebas tanpa halangan atau hambatan, dan untuk memberi pembawa bantuan dan perlindungan yang mungkin dibutuhkan.)
Teks serupa juga tercantum dalam paspor Australia, Kanada dan Selandia Baru.
Satu lagi perubahan juga terjadi pada ucapan saat bersulang untuk kepala negara, yang biasa diucapkan dalam pertemuan atau acara resmi, yakni dari 'The Queen' menjadi 'The King'.
Politik, Hukum, dan Pidato Raja
Penyebutan nama-nama departemen pemerintahan Inggris akan ikut mengalami perubahan, terutama untuk Kementerian Keuangan dan Badan Bea Cukai. Dari yang sebelumnya disebut Her Majesty's Treasury menjadi His Majesty's Treasury, kemudian dari Her Majesty's Customs and Excise menjadi His Majesty's Customs and Excise.
Pembukaan parlemen Inggris, atau yang disebut 'state opening', juga mengalami perubahan dengan nantinya menyertakan pidato Raja Inggris dari takhta, yang menyertakan agenda pemerintahan.
Penjaga Ratu atau Queen's Guard, yang biasanya ditempatkan di luar Istana Buckingham, juga akan mengubah namanya.
Kepolisian Inggris juga tidak akan lagi lagi menjaga apa yang disebut 'queen's peace' -- perlindungan khusus untuk orang-orang tertentu atau tempat tertentu terkait Kerajaan Inggris.
Dalam sektor hukum, para pengacara senior akan berubah sebutannya dari seorang QC atau Queen's Counsel menjadi seorang KC atau King's Counsel.