Geger 750 Ekor Babi Mati di Vietnam Usai Divaksin!

Geger 750 Ekor Babi Mati di Vietnam Usai Divaksin!

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 07 Sep 2022 15:58 WIB
Ilustrasi Babi
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto)
Hanoi -

Sekitar 750 ekor babi mati setelah disuntik vaksin flu babi Afrika yang diproduksi Vietnam. Otoritas Vietnam menegaskan kematian babi-babi itu tidak berkaitan dengan kualitas vaksin.

Seperti dilansir Vietnam News dan The Star, Rabu (7/9/2022), insiden itu terjadi pada babi yang disuntik dengan vaksin NAVET-ASFVAC, yang merupakan vaksin pertama buatan Vietnam untuk flu babi Afrika.

Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Desa, Phung Duc Tien, menuturkan kepada media bahwa lebih dari 21.000 dosis vaksin telah disuntikkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika kualitas vaksinnya buruk, semua babi yang telah divaksinasi akan mati," ucap Tien dalam pernyataannya.

Disebutkan Tien bahwa kematian babi-babi usai vaksinasi yang dilaporkan terjadi di tiga provinsi, yakni Binh Dinh, Phu Yen dan Quang Ngai, disebabkan oleh masalah yang terjadi selama proses vaksinasi.

ADVERTISEMENT

Menurut Tien, sejumlah peternak membeli vaksin itu dan menyuntikkan sendiri kepada babi-babi mereka tanpa berkonsultasi dengan pakar.

Pada Juni tahun ini, Vietnam mengumumkan pihaknya sukses mengembangkan vaksin untuk disuntikkan kepada babi-babi untuk memerangi wabah demam babi Afrika, dengan tujuan menjadi negara pertama yang secara komersial memproduksi dan mengekspor vaksin flu babi itu.

Lihat juga video 'Ikan-ikan di Danau Maninjau Mati Mendadak, Jumlahnya 130 Ton!':

[Gambas:Video 20detik]



Tien mengatakan bahwa vaksin itu merupakan hasil penelitian ilmiah yang serius oleh Kementerian Pertanian dan Pembangunan Desa Vietnam dengan dukungan dari Amerika Serikat (AS). Produksi dan kualitas vaksin itu, sebut Tien, dipastikan telah memenuhi peraturan dan persyaratan yang ditetapkan.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Departemen Kesehatan Hewan Vietnam, Nguyen Van Long, menuturkan bahwa mulai Juli hingga 26 Agustus, perusahaan gabungan dokter hewan nasional (Navetco) memasok total 23.344 total dosis vaksin flu babi ke 20 provinsi dan kota. Sekitar 17.750 dosis di antaranya disalurkan tanpa pengawasan asosiasi dokter hewan.

Babi-babi yang disuntik sesuai dengan panduan Kementerian Pertanian dan Pembangunan Desa, dan Departemen Kesehatan Hewan, berkembang dengan baik dan tingkat kematian usai vaksinasi mencapai sekitar 0,6 persen -- level normal dibandingkan vaksin hewan lainnya.

Insiden yang terjadi di Provinsi Binh Dinh, Phu Yen dan Quang Ngai berdampak pada kematian 743 ekor babi.

Long menyebut Navetco dan asosiasi dokter hewan lokal tidak mematuhi persyaratan pemerintah. Khususnya Navetco yang menyalurkan vaksin tanpa melaporkan atau mengawasi proses vaksinasi. Sejumlah vaksin disalurkan melalui agen-agen, yang secara bebas menjualnya kepada peternak babi.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads