Putin Mesra dengan China saat Latihan Militer Besar-besaran di Rusia

Putin Mesra dengan China saat Latihan Militer Besar-besaran di Rusia

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 07 Sep 2022 06:20 WIB
Russian President Vladimir Putin attends the military parade during Navy Day celebrations in the Neva River, St.Petersburg, Russia, Sunday, July 31, 2022. (AP Photo/Dmitri Lovetsky)
ILustrasi. (Foto: AP/Dmitri Lovetsky)
Jakarta -

Presiden Rusia Vladimir Putin mesra dengan China. Kemesraan itu terlihat saat China latihan militer di Rusia.

Dilansir dari kantor berita AFP,Selasa (6/9/2022), Putin menghadiri latihan militer berskala besar di Rusia pada hari Selasa (6/9) kemarin. Latihan militer melibatkan China dan beberapa negara lain yang bersahabat dengan Rusia.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kepada media-media lokal, Putin bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan kepala staf militer Valery Gerasimov di tempat pelatihan Sergeevski. Peskov menyampaikan setelah pertemuan tersebut Putin bisa menyaksikan tahap akhir latihan militer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latihan militer yang melibatkan China dan negara sahabat Rusia disebut Vostok-2022. Latihan militer tersebut telah dimulai pada 1 September dan akan berlangsung hingga 7 September.

Latihan ini digelar tersebar di tujuh lokasi pelatihan militer di wilayah timur Rusia, termasuk di perairan Laut Okhotsk dan Laut Jepang.

ADVERTISEMENT

Negara-negara sahabat Rusia yang ikut latihan gabungan bersama China antara lain Belarusia, India, Mongolia dan Suriah. Latihan militer gabungan serupa terakhir kali digelar tahun 2018 lalu.

Menurut Moskow, lebih dari 50.000 tentara dan lebih dari 5.000 unit peralatan militer, termasuk 140 pesawat dan 60 kapal, dilibatkan dalam latihan tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan China mengonfirmasi pada awal bulan ini militernya akan berpartisipasi dalam latihan gabungan di Rusia. Hanya saja tidak menyebut secara jelas jumlah tentara yang dikirimkan.

Otoritas Beijing bersikeras menyatakan partisipasinya dalam latihan gabungan itu 'tidak terkait dengan situasi internasional dan regional saat ini'.

Sejak mengerahkan tentaranya ke Ukraina dalam 'operasi militer khusus' pada 24 Februari lalu, Rusia berupaya menjalin hubungan lebih dekat dengan negara-negara di Afrika, Amerika Selatan dan Asia, khususnya China.

Moskow menyatakan solidaritas penuh untuk Beijing ketika Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi melakukan kunjungan kontroversial ke Taiwan pada awal Agustus lalu. Kunjungan Pelosi itu memicu kemarahan China.

Departemen Luar Negeri AS, bagaimanapun, menyebut menghangatnya hubungan China dan Rusia merusak keamanan global. Namun, AS juga menyatakan pihaknya 'tidak membaca apapun' dalam latihan militer gabungan di Rusia itu.

Simak juga '5 Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbesar di Dunia':

[Gambas:Video 20detik]



(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads