Kohavi menambahkan bahwa Otoritas Palestina pimpinan Mahmoud Abbas "tidak dapat" mengendalikan daerah-daerah tertentu di Tepi Barat.
Para aktivis hak asasi manusia telah mengecam kebijakan Israel untuk menghancurkan rumah para tersangka penyerang. Disebutkan bahwa kebijakan itu merupakan hukuman kolektif, karena dapat membuat non-milisi, termasuk anak-anak, kehilangan tempat tinggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun otoritas Israel menegaskan bahwa praktik itu efektif dalam mencegah beberapa warga Palestina melakukan serangan.
Diketahui bahwa Israel telah menduduki wilayah Tepi Barat sejak 1967, ketika mereka berhasil merebut wilayah itu dari Yordania.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini